Mohon tunggu...
Abdul Cholik
Abdul Cholik Mohon Tunggu... -

Kakek dari 4 orang cucu yang pintar dan lucu-lucu.Tinggal di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persatuan Berbumbu Tawuran

25 Desember 2009   07:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:47 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2.  Adanya kebanggaan yang berlebihan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

3.  Persaingan atau kecemburuaan dibidang ekonomi, misalnya kelompok pendatang disuatu daerah dianggap lebih maju dan berhasil dibandingkan penduduk asli setempat. Kelompok pendatang dianggap sebagai penjajah.

4.  Kelakuan kelompok yang satu dianggap minus atau negatif sehingga menyinggung perasaan dan harga diri kelompok atau suku lainnya.

5.   Fanatisme berlebihan.

6.  Slogan Bhineka Tunggal Ika tak difahami secara benar sehingga menggoyahkan sendi-sendi persatuan.

7.   Pancasila, yang didalamnya ada sila Persatuan Indonesia kurang dihayati dan dilaksanakan secara murni dan konsekwen. Hal ini berakibat Pancasila yang merupakan way of life bangsa Indonesia hanya dianggap benda mati yang tak bermakna dan berguna.

8.  Provokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang memang sengaja menciptakan disintegrasi bangsa.

Pada tahun 1928, para pemuda yang mewakili berbagai suku bangsa Indonesia telah mengadakan ikrar bersama yang selanjutnya dikenal dengan Sumpah Pemuda. Ikrar itu sungguh sangat tepat menyadari pluralisme bangsa Indonesia. Ikrar ber-satu nusa , satu bangsa dan satu bahasa bertujuan untuk meng-kokoh-kuatkan tali persaudaraan diantara suku-sukubangsa yang beraneka-ragam.

Kini, sudah saatnya untuk menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan kita. Jika banyak  tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh formal-informal yang mengatakan “perbedaan adalah rahmad” maka gelora semangat persatuan itu  hendaknya jangan hanya pada level para pemimpin tetapi benar-benar mengakar dengan kuat sampai lapisan terendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun