Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Orang Pintar (Dukun) dan Kebodohannya

15 Juli 2015   00:20 Diperbarui: 15 Juli 2015   00:20 4808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="foto dari fauziyahfuad.blogspot.com"][/caption]

Sayangku ku mohon
Tetap disini
Temani jasadku
Yang belum mati

Rohku melayang, tak kembali
Bila kau pun pergi
Meninggalkan yang terbaik
Bagi kita semua

Ku coba kembangkan sayap patahku
Tuk terbang tinggi lagi diangkasa
Melayang melukis langit
Merangkai awan awan mendung

Beberapa hari ini, di beberapa kesempatan, di mobil, di kantor, di kamar, di mall, secara gak sengaja Saya mendengar lagu dan menonton video klip lagu Dewa 19 berjudul “Sayap-sayap Patah”. Liriknya seperti Saya tuliskan di atas.

Entah pertanda apa? Mengapa lagu “Sayap-sayap Patah” ciptaan Ahmad Dhani beberapa hari belakangan ini akrab dengan telinga dan mata Saya? Daripada pusing kepala, badan meriang dan batuk berdahak, untuk mengetahui ada apa gerangan atau ada pertanda apa, sesuai saran sekretaris di kantor Dina, Saya bertanya saja ke orang pintar kenalan Saya, juga kenalan teman kantor.

Saya tanya 3 orang pintar, dan lucunya jawaban mereka berbeda-beda. Mungkin satu orang pintar tidak mau jawabannya dengan orang pintar lain, biar terlihat kalo mereka pintar. Padahal mah, mereka itu cuma pintar-pintar aja, jawabannya dipas-pasin. Kalo mereka pintar, mereka pasti sudah jadi dosen atau guru besar, seperti Prof DR Denny Indrayana, bukan jadi dukun seperti Ki Wiro Sableng atau Ki Sinto Gendeng.

Tapi, tetap saja daripada penasaran akan pertanda apa, Saya tetap tanyakan ke orang pintar tersebut. Dan ini jawaban orang-orang pintar tersebut, cekidot ;

Orang pintar 1

Lagu Sayap-sayap patah memberi pertanda Saya jangan bepergian naik pesawat dalam waktu dekat. Karena kemungkinan pesawat jatuh, gara-gara sayap pesawatnya patah. Kalo Saya tetap nekad ingin bepergian jauh, disarankan naik kendaraan darat, terserah naik kereta atau mobil, asal jangan naik buaya darat.

Orang pintar 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun