Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Edukasi dari Kompasianer Erwin Alwazir (Diduga Lupa Log Out)

23 Desember 2014   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:38 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_385213" align="aligncenter" width="300" caption="Dok pribadi"]

[/caption]

Beberapa hari terakhir, jagat kompasiana diramaikan dengan tulisan-tulisan seputar kompasianer Erwin Alwazir, seorang kepala sexolah (Kep Sex) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sumatera Selatan-red), yang dipicu oleh hal sepele yaitu ia membalas komentarnya sendiri (menurut pengakuannya meniru gaya kompasianer Arke) di artikel kompasianer Hanny Setiawan berjudul "Luar Biasa Kasus Lapindo Selesai di Tangan Jokowi" yang dipublish tanggal 19 Desember 2014 jam 01.11 WIB.

Artikel tersebut menuai hits yang lumayan tinggi (saat ini sudah diklik lebih dari 45.100x, 156 comments dan 43 votes). Melihat jumlah klik yang terus bertambah, bukan tidak mungkin suatu hari nanti, artikel mas Hanny Setiawan akan mencapai lebih dari 1.000.000 klik seperti artikel Pakde Kartono berjudul "Kisah Anak Muda Pacaran, Check In di Hotel Transit".

[caption id="attachment_385215" align="aligncenter" width="300" caption="Dok pribadi"]

1419306264682598846
1419306264682598846
[/caption]

Kalo 1.000.000 klik terasa susah dicapai, kemungkinan artikel tersebut akan mencapai lebih dari 100.000 klik sepertinya lebih realistis, seperti artikel Pakde Kartono berjudul "Cerita Dewasa, Malam Pertama Pengantin Baru". Hal ini sesuai dengan ajaran mahaguru menulis saya, Prof DR Jati Kumoro "Tulisan yang sudah dipublish di media sosial, menjadi milik publik. Tulisan bagus akan terus hidup, tulisan kurang bagus akan terkubur dengan sendirinya. Tulisan habul tetap mendapat tempat di sudut hati netizen."

Kembali ke laptop

Komentar berbalas komentar dari Kep Sex Erwin Alwazir berbuntut panjang dengan munculnya komentar dari kompasianer lain, bahkan beberapa kompasianer habul seperti mahaguru Jati Kumoro, ustad akbar Gatot Swandito dan Mike Reyssent pun melaunching artikel terkait hal ini, intinya membahas tentang dugaan bahwa pak Kep Sex Erwin Alwazir "Apakah ia punya (atau tidak punya) akun lain, dan apakah dia lupa Log Out?"

Dinamika berbalas komentar dan tulisan di kompasiana sudah terjadi sejak berdirinya kompasiana beberapa tahun lalu, terjadi beberapa kali di antara beberapa kompasianer, bahkan sampai terbentuk tim-tim tidak resmi yang saling dukung mendukung, yang tidak terdaftar di Kemenkumham RI, beberapa yang bisa diidentifikasi adalah PSSI dan KPSI, Fatin Lover dan Fatin Hater, Tim Hore dan Tim Oreo, Jokowi Lover dan Jokowi Hater dll.

Dinamika tersebut menurut saya banyak mengandung edukasi, yang akan membuat seorang kompasianer makin mahir dan kreatif menulis tentang apa saja, baik opini maupun reportase, ataupun sekedar copy paste dari berita di media online, makin dewasa dan komprehensip pola berpikirnya dan yang sering baca-baca tulisan Pakde Kartono, makin keren dan gaul pastinya.

Ini beberapa edukasi yang bisa kita petik dari fenomena (patut diduga) lupa Log Out-nya pak Kep Sex Erwin Alwazir sehingga akunnya mengomentari komentarnya sendiri dengan serius tak ada becandanya sama sekali LOL wkwkwk. Cekidot ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun