Dengan permasalahan tersebut apakah pelaksanaan pembelajaran tatap muka adalah suatu keharusan yang harus segera dilakukan. Tentu  tidak mudah memutuskan. Orang tua yang mengijinkan pun kalau ditanya pasti ada rasa kuatir terhadap kondisi anak-anaknya.Â
Penulis dalam kesempatan ini mencoba memberikan satu pandangan kapan pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan. Penulis termasuk yang mempunyai pandangan pemerintah tidak bisa berlama-lama menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka.Â
Meski begitu pelaksanaan pembelajaran tatap muka tidak harus dilakukan pada semester II tahun ajaran 2020 - 2021, kecuali untuk siswa kelas 6, 9, dan 12. Pertimbangan penulis karena semestar II tahun ajaran 2020 - 2021 juga tidak lama akan segera berakhir. Selain itu pada semesgter II tahun ajaran 2020 - 2021 ini sebagian besar siswa akan segera menjalani ibadah puasa.Â
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya pada bulan Ramadhan pembelajaran juga tidak berlangsung secara optimal. Untuk itu pembelajaran online menurut hemat penulis tetap dilanjutkan hingga akhir tahun  ajaran 2020 - 2021, kecuali untuk siswa kelas 6, 9, dan 12 bisa dikecualikan.Â
Pembelajaran tatap muka secara penuh dapat dilaksanakan pada tahun ajaran 2021 - 2020. Pada saat pemerintah perlu memastikan sekolah betul-betul siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu yang perlu dilakukan pemerintah sekarang untuk persiapan pembelajaran tatap muka adalah:
Mempercepat Vaksinasi Guru dan Peserta Didik
Vaksinasi pendidik dan peserta didik perlu menjadi prioritas pemerintah. Vaksinasi bagi pendidik dan peserta didik sebaiknya sudah selesai sebelum permulaan ajaran baru tahun  2021 - 2022. Kemendikbud dapat segera menyiapkan diri proses vaksinasi bagi guru dan peserta didik. Road Map pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan peserta didik sebaiknya segera disusun.Â
Apabila membutuhkan dana untuk pelaksanaan vaksinasi diluar dana yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah dalam program vaksinasi, Kemendikbud bisa merealokasi beberapa kegiatan yang tidak begitu urgen. kegiatan pelatihan guru atau perbaikan infrastruktur yang tidak mendesak bisa direalokasi untuk kegaiatan  vaksinasi.
Menyiapkan Sarana dan Budaya Sehat
Sebagaimana pendapat dari banyak pakar vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mencegah covid. Apalagi vaksin juga tidak memberikan  kekebalan permanen.Â
Seorang yang sudah divaksin sangat mungkin akan terinfeksi dalam beberapa bulan setelah divaksin. Oleh karena selain vaksin pemerintah melalui kemendikbud perlu memastikan setiap sekolah telah mempunyai sarana yang memadai terkait 3 M. Untuk sekolah. yang menerapkan boarding sebaiknya juga menyediakan satu tempat tersendiri untuk melakukan  isolasi bagi siswa yang sedang sakit.Â