Sedangkan hambatan terkait kesiapan guru yaitu masih ada guru yang belum bisa menjalankan pembelajaran online seperti menyampaikan pembelajaran menggunakan LMS, melakukan tatap muka menggunakan aplikasi virtual seperti zoom, atau membuat media pembelajaran interaktif.Â
Bagi sekolah yang siswa, orang tua, maupun sekolah mampu menyiapkan pembelajaran online dengan baik tidak berarti ancaman learning loss tidak ada.Â
Sesuai dengan Permendikbud 20 tahun 2016 pendidikan di Indonesia dimaksudkan untuk membentuk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pencapaian kompetensi pengetahuan relatif lebih mudah dicapai dengan pembelajaran online, tidak sebaliknya untuk kompetensi sikap dan keterampilan.Â
Kompetensi sikap dan keterampilan tentu tidak cukup dalam bentuk pemahaman saja. Kompetensi tersebut membutuhkan aktualisasi, dimana belum tentu itu bisa disediakan orang tua di rumah. Siswa kejuruan misalnya tentu membutuhkan pratik keterampilan mengguanakan sarana pembelajaran yang memadai. Â
Orang tua belum tentu bisa menyediakan sarana praktik untuk pembelajaran kejuruan, Â atau katakanlah orang tua bisa menyediakan sarana praktik, belum tentu orang tua mempunyai pengetahuan dan keterampilan mendampingi anak menggunakan alat praktik tersebut.Â
Beberapa pembelajaran praktik juga membutuhkan kolaborasi antar siswa, misal pelajaran menari atau pelajaran musik. Tentunya untuk materi yang bersifat kolaboratif akan sulit dilakukan dengan menggunakan pembelajaran online. Pembelajaran sikap juga membutuhkan aktualisasi. Karakter gotong royong tentu  sulit dibentuk  kalau pembelajaran hanya dilakukan secara daring.Â
Bagaimana dengan sekolah yang meneraokan boarding seperti pondok pesantren yang sarat dengan budaya yang tentu belum tentu ada disekolah. Atau bagaimana dengan sekolah alam yang proses pembelajaran dengan cara terjun langsung di alam. tentu pendidikan seperti pondok pesantren atau sekolah alam semakin sulit digantikan dengan pembelajaran online.
Terkait pentingnya pembelajaran tatap muka sebetulnya juga sudah disampaikan oleh mas Menteri jauh sebelum ada pandemic Covid. Â Mas Menteri dari sejak awal menjabat mengungkapkan bahwa tidak semua materi pendidikan bisa disampaikan dengan metode online.
Pernyataan ini disampaikan mas Menteri saat banyak pihak pada masa awal mas menteri menjabat menduga mas menteri akan banyak melakukan pembelajaran online di sekolah.Â
Pada kesempatan itu mas Menteri mengungkapkan pendidikan pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan materi tapi membentuk manusia menjadi pribadi yang seutuhnya. Untuk membentuk pribadi manusia seutuhnya ini proses interaksi langsung antar manusia sangat dibutuhkan.
TERUS BAGAIMANA