Mohon tunggu...
Cahya Yuana
Cahya Yuana Mohon Tunggu... Tutor - Akun Pribadi

Cahya Yuana, S.Sos., M.Pd. Orang biasa yang suka dalam dunia pendidikan. Konsentasi dalam bidang pendidikan terkait dengan quality assurance, penelitian dan evaluasi pendidikan. Selain aktif didunia pendidikan waktunya juga untuk bergabung dengan beberapa organisasi sosial dan keagamaan. Jadikan hidup didunia untuk mencari bekal di akhirat dengan berkarya positif adalah prinsip hidupnya. Membaca, latihan menulis, ceramah mengisi pelatihan adalah aktivitas lainnya. Suami dari Sri Nurharjanti, yang kebetulan mempunyai aktivitas dan prinsip yang sama. Telah dianugrahi 2 putri, Mendidik anak adalah merupakan sekolah kehidupan. Nomor Kontak: 087739836417

Selanjutnya

Tutup

Drama

MELAWAN BADAI (Bagian 2: Prosesi Ruqyah)

18 Februari 2018   10:34 Diperbarui: 18 Februari 2018   10:47 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: infokotapalu.com

Setelah mendengar penuturan dari Aan, Ustadz Fadlan semakin yakin bahwa apa yang dialami oleh keluarga Yuyun adalah sihir. Ustadz Fadlan menuturkan sihir adalah kejahatan Keji yang sudah ada sejak zaman nabi.  Sihir adalah kolaborasi jahat antara manusia yang kehilangan budi dengan syaithon yang sejak awal memang ingin menghancurkan manusa. 

Meski begitu sebagai orang beriman Yuyun dan Aan diminta tidak berkecil hati. Karena pada dasarnya sihir bisa mengenai kita karena atas izin Allah. Sebagai firman Allah dalam surat Al baqaroh ayat 10. Rosulullah yang hari-harinya tidak pernah lepas dari mengingat Allah juga pernah terkena sihir. Tentu ada rahasia besar dari Allah kenapa Allah memberikan izin kepada Syaithon untuk menyihir seorang anak manusia. Rahasia itu akan terkuak pada saatnya, denga syarat senantiasa memperbaiki diri, meningkatkan amal ibadah, dan saling menjaga kepercayaan masing.

Penuturan Ustadz Fadlan yang demikian bijak terasa sangat menentramkan hati Yuyun dan Aan. Ibarat seorang anak manusia yang dahaga mendapatkan hadiah minum dingin. Tentram, tenang, optimis terlihat dari wajah Yuyun dan Aan.   Yuyun, Aan, dan kedua anaknya kemudian menyiapkan diri untuk mengikuti ruqyah. Pertama kali mereka memperbaiki wudhu dan menggunakan pakaian yang suci dan menutup aurat. Ustadz Fadlan juga meminta agar Yuyun menyiapkan air dalam ember dan air matang dalam botol. Yuyun tidak mengetahui untuk apa air-air disiapkan. Setelah semua siap ustadz fadlan meminta Yuyun, Aan dan kedua anaknya menghadap ke arah Kiblat.

Prosesi ruqyah dimulai dengan teriakan Ustadz kepada para syaithon untuk keluar dan tidak menganggu lagi. Suasana seketika hening, ada perasaan takut menggelayut pada diri Yuyun. Hal berbeda tidak terlihat pada diri Aan yang kelihatan sangat tenang. Ustadz Fadlan kemudian mulai membaca ayat-ayat Ruqyah. Bacaan ruqyah dimulai dengan membaca Al Fatihah. Ustadz membaca surat Al Fatihah beberapa kali. 

Ada lebih dari 3 kali Ustdaz fadlan membaca surat Al fatihah. Setelah membaca surat Al fatihah, ustadz Fadlan kemudian membaca beberapa surat Al baqaroh. Pada bacaan surat Al Baqaroh ayat 255, ustadz Fadlan mengulang beberapa kali. Ada yang dirasakan Yuyun saat Ustadz Fadlan membaca surat Al Baqaroh:255. Tangan yuyun terasa bergerak sedikit. 

Yuyun mencoba menguasai keadaan. Ustadz Fadlan kemudian meletakan tangannya di punggung Yuyun. Ustdaz Fadlan juga menepuk punggung Yuyun. Pada saat itu gerakan tangan Yuyun semakin tidak terkontrol. Tangan Yuyun semakin bergerak cepat. Yuyun sadar dengan keadaannya, akan tetapi Yuyun tidak kuasa menahan gerakan tangan tersebut.

Melihat tangan Yuyun yang semakin bergerak cepat. Ustadz Fadlan kemudian memegang tangan Yuyun. Rasa sakit dirasakan oleh Yuyun. Ustdaz fadlan kemudian menekan ubun-ubun kepala Yuyun. Saat ubun-ubun di tekan, tanpa sadar Yuyun berteriak keras. Yuyun sadar dirinya berteriak, akan tetapi dia tidak bisa menguasai diri. Yuyun terus berteriak, tangan yuyun juga bergerak tanpa kontrol. 

Ustadz Fadlan kemudia menekan dada Yuyun. Pada saat dada Yuyun di tekan, keluar kata dari mulut yuyun "Maaf Ustadz, sakit aku tidak akan mengganggu lagi. Ustadz Fadlan kemudian bertanya "mengapa kamu memasuki tubuh anak ini".  Sebuah nama muncul dari mulut Yuyun, menjawab pertanyaan Ustadz Fadlan. Ustdaz Fadlan kemudian menehati  jin yang ada tubuh Yuyun dan meminta jin itu keluar dari mulut Yuyun. Ustadz Fadlan kemudia kembali menepuk punggung dan dada Yuyun, pada saat itu tubuh Yuyun berguncang keras. Yuyun jatuh lemas di lantai.

Ustadz Fadlan kemudian  mendatangi Aan dan kedua anak Yuyun dan Aan. Hal yang sama dilakukan pada mereka. Secara bergantian Ustdaz Fadlan menepuk Punggung dan memegang kepala mereka. Beberapa kali Ustdaz Fadlan melakukan itu, terlihat tidak ada reaksi pada mereka. Aan dan kedua anaknya terlihat tenang.

Kurang lebih prosesi ruqyah berlangsung selama 45 menit. Prosesi ruqyah kemudian ditutup dengan doa. Ustadz Fadlan memimpin doa, doa pembentengan diri dan doa memohon kesembuhan. Ustdaz Fadlan kemudian meniup air yang di ember dan air matang yang ada di botol. Ustdaz Fadlan meminta Yuyun, aan dan kedua anaknya untuk meminum air yang sudah didoakan. Ustdaz Fadlan juga berpesan agar air yang ada diember dipakai untuk mandi dan untuk menyiram sudut-sudut rumah mereka.

Setelah semua selesai dan sebelum pamit Ustadz pamit memberikan nasihat. Ustdaz Fadlan memberikan nasihat agar Yuyun, Aan, dan kedua anaknya secara mandiri melakukan ruqyah dan mengamalkan doa-doa pembentengan diri. Ustdaz Fadlan memberikan nasihat Syaithon melakukan kejahatan dengan berkelompok, bala tentara syaithon sangat banyak. 

Seringkali syaithon yang sudah pergi, masuk kembali ketika peruqyah sudah pulang, atau ada syaithon lain yang memasuki tubuh Yuyun. Sihir menurut Ustadz Fadlan berbeda dengan kasus orang yang kemasukan jin saat melamun. Sihir ada campu tangan orang sesat yang dengki. Oleh karena itu orang sesat yang dengki itu kadang akan mencari cara lain ketika sihirnya yang  dikirim tidak mempan. Meski begitu Ustadz fadlan berpesan jangan takut, karena bagaimanapun ketika Allah tidak menghendakai, meski ada seribu jin atau ada seribu orang sesat tidak akan bisa menyihir seseorang.

Setelah selesai memberi nasihat, Ustadz Fadlan kemudian pamit permisi diri. Yuyun dan Aan mengantarkan Ustadz Fadlan sampai di depan rumah. Setelah ustadz Fadlan pamit air mata tumpah pada Yuyun dan Aan. Mereka saling berangkulan dan meminta maaf. Ada banyak hal yang mereka rasakan. Ingatan mereka melayang jauh, meniti kembali peristiwa selama ini. Peristiwa yang hampir meluluhlantakan batera rumah tangga mereka. Mereka saling berjanji akan saling memperbaiki diri dan saling menasihati.

Ada yang aneh dirasakan oleh Yuyun. Perasaan tentram tenang yang tadi dirasakan setelah ruqyah selesai sedikit berkurang. Perasaan takut, bingung, sedikit demi sedikit menggelayut pada diri Yuyun. Bahkan kadang seperti ada bisikan agar Yuyun berteriak, agar Yuyun menangis. Yuyun mencoba melawan itu semua. Tapi bisikan hati itu itu semakin kuat. Yuyun semakin bingung, perasaan hatinya semakin tidak karuan.  

To Be Continued

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun