Mohon tunggu...
Cahya Yuana
Cahya Yuana Mohon Tunggu... Tutor - Akun Pribadi

Cahya Yuana, S.Sos., M.Pd. Orang biasa yang suka dalam dunia pendidikan. Konsentasi dalam bidang pendidikan terkait dengan quality assurance, penelitian dan evaluasi pendidikan. Selain aktif didunia pendidikan waktunya juga untuk bergabung dengan beberapa organisasi sosial dan keagamaan. Jadikan hidup didunia untuk mencari bekal di akhirat dengan berkarya positif adalah prinsip hidupnya. Membaca, latihan menulis, ceramah mengisi pelatihan adalah aktivitas lainnya. Suami dari Sri Nurharjanti, yang kebetulan mempunyai aktivitas dan prinsip yang sama. Telah dianugrahi 2 putri, Mendidik anak adalah merupakan sekolah kehidupan. Nomor Kontak: 087739836417

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemampuan "High Order Thinking"

13 Februari 2018   14:12 Diperbarui: 13 Februari 2018   14:25 5486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pinterest.com

Adalah nasihat sangat baik yang  mengatakan membaca adalah menangkap makna sedangkan menulis adalah mengikat makna. Menulis juga bagian dari mempertahankan budaya pengetahuan. Bisa dibayangkan ketika tidak ada tulisan, berapa banyak pengetahuan yang terlupakan, berapa banyak sejarah berharga yang penuh makna terlupakan. 

Orang yang menulis juga akan terlatih untuk berpikir sistematis dan logis. Tulisan akan mudah dimengerti ketika tulisan tersebut disajikan secara sistematis dan logis. Oleh karena itu orang yang terbiasa menulis juga akan terbiasa berpikir sistematis dan logis.

Cara ketiga untuk membentuk cara  berpikir tingkat tinggi adalah dengan menyajikan soal-soal yang mempunyai level penalaran. Selama ini siswa-siswa di Indonesia lebih banyak mengerjakan soal-soal yang besifat mengghafal dan menerapkan. Siswa-siswa di Indoensia tidak terbiasa mengerjakan soal-soal penalaran (Soal HOTS). Dampaknya dari Indoensia tidak biasa menyelesaikan masalah yang bersifat analisis. 

Sehubungan dengan itu siswa harus dibiasakan menyelesaikan soal HOTS. Soal yang sulit bukan berti soal yang HOTS. Ketika ada  soal terkait dengan sebuah istilah dimana istilah itu belum pernah dipelajari, tentu itu soal yang sulit, akan tetapi pada hakikatnya soal tersebut bulan soal HOTS. Soal HOTS adalah soal yang membutuhan penalaran. Soal HOTS bukan hanya soal yang bersifat mengingat dan menerapkan. 

Soal HOTS juga soal yang bertujuan memberi bekal kepada siswa agar mampu menyelesaian masalah keseharian secara lebih kritis dan analitik. Oleh karena itui soal HOTS adalah soal yang selalu dikaitkan dengan konteks dunia nyata.

Tiga strategi itulah yang perlu terus-menerus dilakukan sekolah untuk menghasilkan siswa yang mempunyai pemikiran tingkat tinggi. Guru secara konsisten perlu terus menerapkan metode pembelajaran saintifik. Gerakan lierasi di sekolah perlu dilakukan secara serius. Iklim budaya membaca dan menulis perlu ditumbuhkan dalam diri siswa. Ketiga siswa perlu dilatih dan dibiasakan untuk bisa mengerjalan soal yanng bercorak HOTS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun