Ia telah berhasil membuktikan nubuat Nabi Muhammad Saw tentang penaklukan Konstantinopel, 8 abad sebelumnya. Setelah berhasil membebaskan Konstantinopel, Muhammad Al-Fatih mengganti nama kota tersebut menjadi Islam Bul yang berarti kota Islam.
Muhammad Al-Fatih menyatakan, "Kita menaklukkan Konstantinopel bukan untuk menguasainya, melainkan untuk memompa darah baru di aliran darahnya. Seperti seekor ular yang mengganti kulitnya dan merasakan kesegaran, kita juga akan memberikan Konstantinopel kulit baru dan di sana akan dibentuk taman kemanusiaan".
Ucapan ini dibuktikan dengan tindakan nyata. Di kota Islam Bul itu Muhammad Al-Fatih kemudian membangun sekolah, pasar, perumahan, dan rumah sakit. Ia melindungi segenap penduduk, termasuk yang beragama Nasrani maupun Yahudi. Ia menggratiskan pendidikan untuk setiap warga dan bahkan menyediakan rumah untuk pada pendatang yang mencari nafkah di kota itu.
Kisah Para Pemandu Wisata Turki
Ketika berwisata ke Turki bersama rombongan, kita akan didampingi oleh seorang pemandu wisata (tour guide) asli Turki yang pandai berbahasa Indonesia. Mereka akan mendampingi kita sepanjang perjalanan di Turki, dan mengarahkan ke destinasi yang "wajib" maupun yang "sunah".
Sayangnya, sangat banyak pemandu wisata Turki yang tidak mengenal sejarah kejayaan Islam di Turki. Mereka tidak menarasikan apapun tentang perjuangan Al-Fatih, tentang kisah heroik penaklukan Konstantinopel yang monumental, ataupun tentang suasana pemerintahan Islam di Islam Bul yang sangat damai dan bijaksana.
Para turis asal Indonesia banyak yang sudah menyelesaikan menonton serial film "Dirili: Ertugrul" atau "Kebangkitan Ertugrul". Sebuah film yang mengisahkan perjuangan Ertugrul Bey, yang kelak mendirikan Kekaisaran Turki Utsmani. Diceritakan bagaimana Ertugrul berjuang mempertahankan keimanan, keadilan, dan kebenaran di tengah konflik dengan Kekaisaran Bizantium dan bangsa Mongol.
Ada pula yang telah menyimak film "Payitaht: Abdulhamid", sebuah film serial yang mengangkat kisah kehidupan Sultan Abdulhamid II, sultan terakhir dari Kekaisaran Turki Utsmani. Serial ini menampilkan wajah pemerintahan Sultan Abdulhamid yang penuh dengan perjuangan dalam menghadapi ancaman Barat, Zionisme, dan kekuatan kolonial lainnya.
Saat berkunjung ke Istambul, Bursa dan daerah lainnya, banyak wisatawan Indonesia kecewa karena tidak mendapatkan narasi tentang kepahlawanan Abu Ayyub, Muhammad Al-Fatih ataupun Sultan Abdulhamid II. Tidak ada cerita tentang Al-Fatih belajar banyak bahaa, membaca banyak kitab, serta menyusun strategi penaklukan Konstantinopel.