Waraqah menjawab, "Benar, tidak ada orang yang membawa seperti apa yang kamu bawa, kecuali orang tersebut akan dimusuhi. Saya berjanji seandainya saya mendapatkan harimu itu, maka saya akan menolongmu dengan pertolongan yang maksimal."
Tidak lama kemudian Waraqah meninggal dan wahyu mengalami kekosongan beberapa waktu lamanya (HR. Bukhari, no. 6982). Masa-masa tidak ada wahyu yang turun ini disebut dengan masa fatratul wahyi. Dalam hadits disebutkan:
"Telah sampai informasi kepada kami bahwa masa fatrah terjadi begitu lama hingga Rasulullah saw bersedih hati. Yang ini membuat beliau berulang kali berlari kencang ke atas bukit untuk melompat. Setiap kali beliau sampai ke atas bukit, malaikat Jibril menampakkan diri dan berkata: 'wahai Muhammad, engkau adalah benar-benar Rasulullah'. Sehingga hati dan jiwa beliau menjadi tenang" (HR. Al Bukhari no. 6982).
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan: "Terdapat riwayat dari Tarikh Ahmad bin Hambal, dari Asy Sya'bi bahwa rentang waktu fatratul wahyi adalah 3 tahun, ini pendapat yang dipegang oleh Ibnu Ishaq" (Fathul Baari, 1/27).
Ibnu Katsir menyebutkan: "Sebagian ulama mengatakan bahwa rentang waktu rentang waktu fatratul wahyi adalah 2 tahun atau 2,5 tahun" (Al Bidayah wan Nihayah, 4/42).
Dan sebagian ulama juga ada yang berpendapat fatratul wahyi hanya beberapa hari saja. Lalu setelah berakhir masa fatratul wahyi, turunlah wahyu kedua yaitu surat Al Mudatsir ayat 1 sampai 7, sebagaimana yang ada dalam hadits Jabir di atas.
Hari ini, Sabtu 19 Oktober 2024, adalah H-11 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Agar menghapus dosa-dosa kita, dan memperbanyak kebaikan-kebaikan kita.
Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu. Namun Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Bismillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H