Sementara itu, tingkat pernikahan yang menurun adalah alasan utama mengapa kebahagiaan menurun secara nasional. Penelitian tersebut juga menemukan kesenjangan kebahagiaan sebesar 30 % antara orang yang menikah dan yang tidak menikah. Sebuah selisih yang sangat signifikan.
Dari berbagai studi ini, harusnya sudah cukup menjadi alasan bagi generasi Z untuk memutuskan menikah. Benar, ada jenis pernikahan tertentu yang menakutkan. Namun itu jumlahnya seditkit dibanding pernikahan yang membahagiakan dan memberikan banyak benefit.
Masihkah takut menikah? Tidak masuk akal.
Bahan Bacaan
Brad Wilcox & Wendy Wang, Who Is Happiest? Married Mothers and Fathers, Per the Latest General Social Survey, https://ifstudies.org, 12 September  2023
Nicole Sheehey, What Is The Biggest Fear In Marriage? https://helloprenup.com, 4 Desember 2022
Sam Peltzman, The Socio Political Demography of Happiness, https://papers.ssrn.com, 12 Juli 2023
Steve Nock, Marriage in Men's Lives, Oxford University Press, 1998
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H