"Menetapkan waktu sakral dalam sehari tanpa teknologi --misalnya saat sarapan pagi, saat berkendara bersama dalam mobil, sebelum tidur, atau saat hari libur; adalah langkah awal untuk menjalin hubungan kembali dengan anak-anak Anda", ungkap Cris.
- Jelajahi alternatif kegiatan sebagai family time
"Tidak semua anak tertarik atau menghargai aktivitas yang sama dengan orang dewasa. Memupuk toleransi terhadap perbedaan dan menghargai preferensi individu dapat sangat membantu dalam meningkatkan motivasi anak untuk tidak menggunakan teknologi," ujar Cris.
Ia menyarankan untuk membuat daftar aktivitas yang akan dinikmati keluarga. Misalnya cerita malam hari, membuat drama untuk keluarga, permainan membangun benteng bantal, bermain "gulat" dengan anak, atau memasak bersama keluarga.
- Tingkatkan keterampilan sebelum mencabut gawai anak
"Identitas diri, keterampilan sosial, hubungan dengan alam, dan rasa semangat, sering kali terputus pada anak-anak yang terlalu sering menggunakan teknologi. Akan tetapi, pengurangan teknologi secara drastis atau tiba-tiba, akan mengakibatkan kekacauan di sekolah dan rumah karena anak kini terasing dari apa yang telah menjadi makna hidup mereka," ungkap Cris.
"Bantu bangun keterampilan kinerja dengan memperkenalkan anak-anak pada kegiatan alternatif yang tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah, untuk membangun keterampilan," lanjutnya.
- Bersamai perkembangan dan pembelajaran anak
Hendaknya orang tua bisa membersamai proses pembelajaran anak, melalui keterlibatan dalam empat faktor penting untuk perkembangan anak; yaitu gerakan, sentuhan, hubungan manusia, dan alam.
"Anak-anak perlu bermain 2-3 jam per hari, dan menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang tua, guru, dan anak-anak lain, untuk mencapai kesehatan fisik dan mental yang optimal," ujar Cris. Hal itu juga untuk meningkatkan perkembangan sensorik dan motorik untuk literasi, numerasi, memperhatikan, dan belajar.
- Miliki persepsi yang tepat tentang keselamatan
Banyak orang tua terlalu khawatir akan keselamatan anak, sampai memberikan banyak batasan dan larangan. "Bermainlah di luar ruangan. Bersikaplah ramah terhadap lingkungan!" ungkap Cris.
Chris meyakini bahwa jika terlalu banyak kekhawatiran terhadap keselamatan, akan membuat banyak area bermain luar ruangan menjadi membosankan dan tidak menantang.
"Bermain keras di luar ruangan merupakan kebutuhan biologis bagi anak-anak, dan telah terbukti secara signifikan mengurangi perilaku bermasalah, agresi, dan kurangnya perhatian, serta memperbaiki depresi dan kecemasan," ungkap Cris.
- Ciptakan peran individu dan kembangkan kemandirian
"50 tahun yang lalu, anak-anak memiliki pekerjaan dan tugas keluarga yang jika tidak dilakukan, akan mengancam keberlanjutan keluarga," ujar Cris. Anak-anak di masa lalu telah mendapat banyak kepercayaan dari orang tuanya.