Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merdeka dari Kesepian

16 Agustus 2024   22:41 Diperbarui: 16 Agustus 2024   22:46 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sendirian, aku berjuang sendiri. Tidak ada yang menolongku. Aku tidak ingin sesakit ini lebih lama lagi" (1).

Bagi orang lain, seperti tak masuk akal. Belajar di program dokter spesialis. Pasti kesannya keren, pinter, dan banyak teman. Nyatanya tidak. Ia merasa kesepian di tengah keramaian.

"Semoga Tuhan mengampuniku" (1).

Dan sungguh menyedihkan. Dokter muda ini akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Senin (12/8/2024) malam. Diduga ia melakukan bunuh diri dengan jalan menyuntikkan obat penenang secara berlebih (2).

Sebagian pihak menyatakan, ia tak kuat mengalami perundungan atau bullying (3). Pihak kepolisian menemukan buku catatan harian atau diary yang berisi keluh kesahnya terhadap senior selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi (3).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui, banyak mahasiswa PPDS yang ingin melalukan bunuh diri. Keterangan Menkes tersebut disampaikan di Istana Wakil Presiden RI, Kamis 15 Agustus 2024, merespon kejadian tersebut (4).

Selanjutnya, Kemenkes RI memberikan perintah untuk memberhentikan sementara program anestesi FK Universitas Diponegoro. Hal ini karena Kemenkes akan melakukan investigasi terkait kasus bunuh diri peserta didik PPDS (5).

Namun pihak Universitas Diponegoro membantah bahwa tindakan bullying atau perundungan menjadi alasan utama peserta didik PPDS tersebut bunuh diri. Menurut Undip, institusi mereka 'bersih' dari kasus perundungan sejak Agustus tahun lalu (5).

Apa alasan dan kondisi sesungguhnya dari peristiwa bunuh diri tersebut, biarlah pihak berwenang melakukan investigasi dan penanganan secara menyeluruh. Benarkah dipicu bullying atau sebab-sebab lain.

Satu hal penting kita dapatkan dari catatan hariannya. Ia merasa kesepian. Ia merasa sendirian. Ia merasa tak punya teman.

Inilah bahaya kesepian. Jangan pernah menyepelekan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan November 2023 telah menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global yang mendesak (6).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun