Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Astaghfirullah, Kami Menabrak Kucing Hingga Mati

5 Agustus 2024   21:59 Diperbarui: 5 Agustus 2024   22:01 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.transportxtra.com/

4.2% of the overall number of cats treated at emergency veterinary clinics are there as a result of being hit by vehicles (Royal Veterinary College, 2018).

Hari Selasa 30 Juli 2024 malam, sekitar waktu Isya' --rombongan Wonderful Team tiba di Kota Batu, Jawa Timur. Perjalanan dari Jogja dengan kereta api, lanjut dijemput dengan mobil oleh tim lapangan yang membawa kami menuju homestay.

Rupanya homestay berada di sebuah gang yang sempit. Hanya cukup untuk satu mobil. Tak memungkinkan untuk berpapasan. Driver memutuskan untuk bergerak mundur, agar memudahkan untuk keluar lagi nantinya.

Sekitar 60 meter bergerak mundur, salah seorang anggota rombongan mengingatkan, "Awas di belakang ada kucing". Mungkin driver tidak mendengar ucapan ini karena serius melihat spion, dan berkonsentrasi agar mobil tidak mengenai anak-anak yang banyak melintas di jalan.

Saya sendiri tidak terlalu serius menanggapi peringatan tersebut, karena memang tidak melihat ada kucing. Lagian --menurut saya, jika memang ada kucing, pasti akan segera berlari jika mendengar suara mobil mendekat. Ini dari pengalaman banyak kucing yang ada di sekitar rumah saya.

Rupanya benar-benar ada kucing, dan sang kucing tidak berlari. Driver mobil tidak mengetahui hal ini. Baru mengerti bahwa telah menabrak kucing, setelah mobil semakin mundur ke belakang, sehingga sorot lampu mobil mengenai jasad kucing yang tergeletak.

Astaghfirullahal 'azhim, kami telah menabrak kucing. Saya segera turun dari mobil untuk melihat kondisi kucing. Seandainya terluka dan masih hidup, akan segera kami bawa ke klinik hewan terdekat.

Rupanya kucing sudah meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kami sangat bersedih atas kejadian tak sengaja ini.

Kasus Kucing Tertabrak Mobil

"Sebanyak 630 kucing tertabrak mobil setiap hari" --PetPlan (2023) 

Kejadian kucing tertabrak mobil sudah menjadi perbincangan publik, karena cukup sering terjadi. Di Inggris saja, laporan dari PetPlan (2023) menyatakan bahwa sekitar 230.000 kucing tertabrak setiap tahun, atau setara dengan 630 setiap hari. Bahkan 35% pengemudi mengaku pernah menabrak kucing.

Studi yang dilakukan Royal Veterinary College (RVC) bermitra dengan Vets Now di tahun 2018 menunjukkan, sebanyak 4,2 % dari total populasi kucing dirawat di klinik hewan secara darurat, adalah karena tertabrak kendaraan. Rupanya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kucing sangat banyak terjadi. Namun data dan informasi tentang hal ini masih sangat terbatas.

Studi RVC tersebut menunjukkan, kucing yang lebih muda, berusia 6 hingga 9 bulan, berada pada risiko terbesar mengalami kecelakaan lalu lintas. Studi juga menunjukkan, kucing jantan memiliki risiko kecelakaan lalu lintas 1,3 kali lebih besar dibandingkan kucing betina. Kucing ras campuran memiliki risiko kecelakaan lalu lintas 1,9 kali lebih besar dibandingkan kucing ras murni.

Temuan tersebut berasal dari analisis terhadap 1.407 kasus kecelakaan lalu lintas kucing yang datang ke klinik VetsNow. Kasus kecelakaan lalu lintas diidentifikasi dari 22.586 pasien kucing yang dirawat selama periode waktu yang diteliti, hampir 4 tahun.

Peneliti VetCompass, Dr. Dan O'Neill menyatakan, "Hasil studi ini membantu pemilik kucing untuk memahami risiko dan membantu untuk membuat keputusan terbaik, apakah mereka akan membiarkan kucing keluar rumah."

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menabrak Kucing?

Menurut keyakinan sebagian masyarakat Indonesia, menabrak kucing sampai mati memiliki banyak makna. Sebagian meyakini itu adalah pertanda kesialan. Keyakinan seperti ini tentu saja tidak sesuai dengan keyakinan Islam.

Sebagian masyarakat meyakini makna "pengingatan untuk berhati-hati". Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Pemahaman seperti ini bisa diterima secara akal sehat dan tidak bertentangan dengan keyakinan Islam.

Terkait menabrak kucing tidak sengaja sampai menyebabkan kematian, menurut Buya Yahya Al-Bahjah, tidaklah membuat pelakunya berdosa. Namun Buya Yahya mengingatkan, agar peristiwa menabrak kucing tersebut tidak dikaitkan dengan mitos-mitos yang menyesatkan.

"Kalau menabrak kucing sampai mati, dikubur saja kucingnya. Jangan diikuti dengan keyakinan yang menyimpang", ujar Buya Yahya dalam video yang diunggah di Al-Bahjah TV, 10 Oktober 2023. Simak videonya di sini. 

Sedangkan Ustadz Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa'il (LBM) PBNU menganjurkan agar pelakunya bertaubat kepada Allah. "Kami anjurkan pengendara yang tidak sengaja menabrak kucing, sampai luka, cacat ataupun cacat permanen atau bahkan menyebabkan kematian pada kucing, kami menganjurkan untuk bertobat."

Hal ini diungkapkan dalam video "Hukum Menabrak Kucing Tidak Sengaja Sampai Mati Menurut Islam" (12/8/2023). Silakan simak video lengkapnya di sini. 

6 Hal Ini Harus Dilakukan

Paling tidak ada 6 hal yang harus dilakukan apabila mengalami kejadian serupa. Ketika mengalami kecelakaan menabrak kucing sampai mati, inilah yang perlu dilakukan.

  • Istighfar

Setelah saya yakin bahwa kucing tersebut mati, saya segera beristighfar memohon ampunan kepada Allah. Meskipun ini peristiwa yang tidak disengaja, namun sebenarnya secara teori kemanusiaan, bisa dihindari.

Misalnya, salah satu dari penumpang mobil berjalan kaki mengarahkan mobil sekaligus memastikan tidak ada halangan di gang yang sempit tersebut. Rupanya kami semua terlalu yakin bahwa semua akan aman dan baik-baik saja.

Untuk kelalaian yang menyebabkan kematian kucing ini, kita harus istighfar dan memkohon ampunan Allah. Semoga Allah mengampuni kami semua.

  • Mengamankan Jasad Kucing

Selanjutnya, saya bawa kucing tersebut ke pinggir gang agar tidak mengganggu para pejalan. Jasad kucing harus diamankan, karena jika tetap berada di tengah gang, bisa kembali tertabrak oleh pengendara lainnya.

Jasad kucing harus tetap terjaga, sampai berhasil menemukan pemiliknya. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban kemanusiaan.

  • Mencari Pemilik Kucing

Saya berusaha mencari pemilik kucing untuk meminta maaf dan meminta kerelaannya. Rupanya seorang ibu keluar rumah dan melihat kucing yang tergeletak di pinggir gang.

"Sampeyan yang menabrak kucing?" tanya sang ibu.

"Iya bu. Ini driver kami yang menabraknya," jawab saya.

Setelah berdialog beberapa saat, sang ibu menceritakan bahwa kucing tersebut memang kucing liar. "Setiap hari kami yang memberi makan. Kucing ini selalu datang, dan meminta jatah makan dari kami. Jadi sudah saya anggap seperti kucing milik sendiri", sambungnya.

  • Meminta Maaf dan Kerelaan Pemilik

Kami berkali-kali meminta maaf dan kerelaan kepada sang ibu. Kami juga menyatakan bertanggung jawab untuk penguburan kucing tersebut. Tampak raut kesedihan sang ibu atas kematian kucing yang tiap hari diberi makan tersebut.

"Anak saya menangis ketika saya beri tahu kucingnya mati," ujar si ibu. Pernyataan ini semakin membuat kami bersedih dan merasa bersalah. Alhamdulillah sang ibu memaafkan dan merelakan, karena memang kejadian yang tak disengaja.

  • Menguburkan Kucing

Kewajiban selanjutnya adalah menguburkan kucing yang sudah meninggal tersebut. Untuk peristiwa ini, saya sudah memiliki banyak pengalaman.

Di rumah saya ada banyak kucing, dan tentu saja di antara kucing tersebut ada yang mati. Bisa karena sakit atau karena memang sudah berusia tua. Jadi saya sudah berpengalaman menguburkan kucing.

  • Mengambil Pelajaran

Kewajiban orang beriman adalah selalu mengambil pelajaran dari setiap kejadian. Salah satu hikmah dan pelajaran dari peristiwa menabrak kucing adalah kehati-hatian dalam setiap tindakan.

Bisa jadi, ada perbuatan yang tidak kita sengaja, bisa merugikan pihak lain. Bahkan bisa menyebabkan kematian pihak lain. Untuk itu, kehati-hatian adalah sebuah keniscayaan.

Larangan Menyiksa Kucing

Menabrak kucing hingga menyebabkan kematian, adalah kecelakaan yang tak disengaja. Maka tidak dihukumi berdosa. Namun apabila ada tindakan yang disengaja untuk menyiksa dan menyakiti kucing, ini yang berdosa dan diancam siksa neraka.

Nabi saw menyatakan, "Ada seorang wanita yang disiksa karena seekor kucing. Wanita itu mengurung seekor kucing hingga mati, akibatnya wanita itupun masuk ke neraka. Tatkala wanita itu mengurung kucing, ia tidak memberinya makan, tidak juga memberinya minum, tidak juga ia membiarkannya pergi mencari makanan sendiri dengan menangkap serangga" (Hadits muttafaq 'alaih).

Sebaliknya, apabila ada seseorang yang menyayangi hewan, akan mendapatkan pahala dari Allah. Bahkan dinyatakan dalam hadits, "Allah berterima kasih dan mengampuninya".

Nabi saw bersabda, "Tatkala seseorang sedang berjalan di suatu jalan, ia ditimpa rasa haus yang amat sangat, kemudian ia mendapatkan sumur. Iapun segera turun ke dalamnya, dan minum airnya. Setelah merasa cukup, ia segera keluar.

"Sekeluarnya dari sumur, ia mendapatkan seekor anjing yang sedang menjulur-julurkan lidahnya sambil menjilati tanah karena kehausan. Menyaksikan pemandangan ini, orang tersebut berkata: 'Sungguh anjing ini sedang merasakan kehausan sebagaimana yang tadi aku rasakan".

"Maka ia bergegas turun kembali ke dalam sumur. Ia mengisikan air ke dalam sepatunya, lalu dengan mulutnya menggigit sepatunya itu hingga ia keluar dari sumur. Tanpa menunggu sejenakpun, ia meminumkan air itu ke anjing tersebut. Allah berterima kasih (menerima amalannya) dan mengampuninya.

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah (perlakuan) kita kepada binatang-binatang semacam ini akan mendapatkan pahala?" Beliau menjawab: "Pada setiap makhluk yang berhati basah (masih hidup) terdapat pahala" (Hadits muttafaq 'alaih).

Bahan Bacaan

Alhafiz Kurniawan, Hukum Menabrak Kucing Tidak Sengaja Sampai Mati Menurut Islam, NU Online, 12 Agustus 2023

Buya Yahya Al-Bahjah, Hukum Menabrak Kucing Hingga Mati, Al-Bahjah TV, 10 Oktober 2023

Intisari Online, Menabrak Kucing Tidak Sengaja Sampai Mati Pertanda Apa? Bakal Celaka? https://intisari.grid.id, 10 Maret 2024

Melanie Selstrom, Understanding the Risk of Cats Getting Hit by Cars in the UK, https://protectapet.com, 22 November 2023

Muhammad Faizin, Hukum Tidak Sengaja Menabrak Kucing Sampai Mati, NU Online, https://www.nu.or.id, 12 Agustus 2023

Royal Veterinary College, Young, Male and Crossbred Cats at Most Risk of Road Accidents, https://www.rvc.ac.uk, 1 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun