Membangun Intimacy
Yang sangat diperlukan adalah usaha membangun kelekatan atau intimacy suami istri. John M. Gottman menyatakan, "Couples who know each other intimately [and] are well versed in each other's likes, dislikes, personality quirks, hopes, and dreams are couples who make it."
Menurut Gottman, "Pasangan yang saling mengenal secara intim [dan] sangat memahami kesukaan, ketidaksukaan, keunikan kepribadian, harapan, dan impian satu sama lain adalah pasangan yang berhasil."
Untuk itu, saat kebosanan mulai mendera, pasangan suami istri harus segera melakukan langkah antisipasi. Terry Gaspard dari Gottman Institute menyatakan, "Intimacy is not something freely given. It requires your attention, willingness, and intentional effort. Keintiman bukanlah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma. Itu membutuhkan perhatian, kemauan, dan usaha yang disengaja."
Menurut Gaspard, "To be truly intimate means to be present for all the shades of life: the light, the shadow, and the in-between. Through mindfulness, you enhance your capacity to show up, to get close, and to tune in to the transpersonal. It fuels the love in our human connections."
"Menjadi benar-benar intim berarti hadir untuk semua nuansa kehidupan: cahaya, bayangan, dan di antaranya. Melalui perhatian penuh, Anda meningkatkan kapasitas Anda untuk muncul, mendekat, dan mendengarkan transpersonal. Ini memicu cinta dalam hubungan manusiawi kita," ungkap Gaspard.
Sangat banyak usaha yang bisa dilakukan pasangan untuk membangun kelekatan. Kory Floyd dalam bukunya "Widening the Family Circle" (2013) menyatakan, berpegangan tangan, berpelukan, dan sentuhan dapat melepaskan hormon oksitosin sehingga menimbulkan sensasi menenangkan. Studi menunjukkan oksitosin juga dilepaskan selama orgasme seksual.
Irene Tsapelas juga menyatakan, "Couples can reduce boredom with shared exciting activities. Pasangan dapat mengurangi kebosanan dengan melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan."
Ingat, kebosanan yang Anda rasakan sekarang, bisa berdampak terhadap turunnya kepuasan pernikahan 9 tahun yang akan datang. Maka jangan abaikan hadirnya kebosanan. Segera lakukan tindakan penyegaran.
Bahan Bacaan
Brian G. Ogolsky dkk, Pathways of Commitment to Wed: The Development and Dissolution of Romantic Relationships, https://doi.org/10.1111/jomf.12260, publikasi 20 Oktober 2015, diakses dari https://onlinelibrary.wiley.com/