Sebagian Besar Masalah Hubungan Tak Bisa Diselesaikan
Studi yang dilakukan oleh John Gottman dan tim menunjukkan, 69 % masalah dalam suatu hubungan tidak dapat diselesaikan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perspektif mengenai cara menghadapi masalah, dan sifat kepribadian pasangan yang saling bertentangan (Lindsay Weisner, 2022).
Ketika kehidupan pernikahan dipenuhi dengan begitu banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan, memungkinkan lebih banyak fokus kepada hal negatif daripada positif. Terlebih ketika pertengkaran terus berlanjut karena masalah yang sama dan tidak dapat diubah.
Temuan penelitian Gottman tersebut memberikan gagasan bahwa pasangan harus belajar mengelola konflik --bukan menghindari atau berusaha mengingkarinya. Karena mayoritas konflik tidak bisa diselesaikan, maka harus ada kesadaran bersama untuk berdamai dengan realitas konflik, dan memiliki cara efektif untuk menghadapinya.
Lindsay Weisner mengingatkan, "And when both of you are constantly keeping score and tallying all the wrongs that have been inflicted upon you, in the end, you both lose". Ketika Anda berdua terus-menerus mencatat dan menghitung semua kesalahan yang dilakukan pasangan, pada akhirnya Anda berdua kalah --demikian Weisner mengingatkan.
Bahan Bacaan
Allie Caren, Why We Often Remember the Bad Better Than the Good, https://www.washingtonpost.com, 1 November 2018
Amy Morin, How Do I Deal With Bad Memories That Pop Into My Head? https://www.verywellmind.com, 16 November 2023
Caroline Harting, How Can We Break the Cycle of Focusing on Negative Experiences? https://news.columbia.edu, 9 Maret 2022
Lindsay Weisner, Do Bad Memories Cancel Out the Good Memories in a Marriage? https://www.psychologytoday.com, 12 September 2022
Marni Feuerman, Managing vs. Resolving Conflict in Relationships: The Blueprints for Success, https://www.gottman.com, diakses 26 Desember 2023