Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Relationship Goals, Realitas atau Pencitraan?

4 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:11 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: tirto.id 

Semenjak era medsos, dengan mudah kita menyaksikan postingan netizen yang mengunggah kemesraan hubungan dengan pasangan. Sepasang kekasih, atau pasangan suami istri, yang tengah berlibur ke destinasi wisata. Mereka tampak demikian romantis dan mesra.

Suasana kemesraan seperti itu yang dinilai sebagai "relationship goals". Bahkan banyak netizen membuat tagar #relationshipgoals untuk memberikan apresiasi terhadap pasangan yang tampak mesra di medsos.

Namun, apakah relationship goals hanya sebatas unggahan di medsos? Jika demikian, maka apa bedanya dengan pencitraan? Sepasang suami istri yang membuat citra harmonis dan mesra, padahal mereka tengah dihantam badai permasalahan rumah tangga.

Apa Makna Relationship Goals?

Sepertinya tidak ada makna baku untuk istilah ini. Dari beberapa referensi, dapat kita temukan pengertian relationship goals adalah kondisi hubungan yang mampu mencapai kesamaan tujuan, sehingga memunculkan rasa harmoni, nyaman, aman, tentram, dan penuh cinta kasih.

Psikolog Barton Goldsmith menyatakan, relationship goals adalah sebuah hubungan di mana masing-masing individu memiliki kepercayaan satu dengan lainnya. Mereka saling percaya bahwa keadaan kehidupannya akan semakin baik dan semakin kuat ketika dijalani bersama.

Barton Goldsmith meyakini, sesuatu yang dilakukan secara bersama lebih mempunyai power daripada dilakukan secara sendirian. Relationship goals bukan hanya soal hubungan yang sehat, melainkan harus bisa memberikan kesenangan antara satu dan lainnya.

"Ingat bahwa sesuatu yang dilakukan bersama lebih powerful jika dilakukan berdua, dibanding jika dilakukan sendirian. Relationship goals tidak hanya menciptakan hubungan yang sehat, namun juga menyenangkan," ucap Barton.

Psikolog Stephanie A. Sarkis bahkan menambahkan penilaian soal keuangan. Stephanie menyatakan, pasangan dikatakan sebagai relationship goals adalah ketika mereka mempunyai rencana yang sama soal keuangan. Rencana tersebut bukan hanya terkait menabung saja, melainkan juga terkait tentang pengeluaran.

"Anda dan pasangan memutuskan bersama sebelum melakukan pembelian yang mengeluarkan uang banyak," ujar Stephanie. Mereka berdua tidak bertengkar tentang pengeluaran uang, karena sudah memiliki mekanisme pembuatan kesepakatan.

Menurut psikolog Stephanie A. Sarkis, hubungan yang pantas disebut sebagai relationship goals memiliki ciri saling menghargai, berargumen bukan bertengkar, punya tujuan yang sama, dan bisa menciptakan kebahagiaan bersama.

Ashley Laderer menyatakan, relationship goals bukan saja hasil, namun pengalaman hubungan. "Relationship goals are our desired relationship outcomes and experiences. Relationship goals adalah hasil dan pengalaman hubungan yang kita inginkan," ujar Ashley Laderer.

Komunikasi yang Tenang

Salah satu kualitas relationship goals adalah komunikasi yang tenang dan melegakan kedua belah pihak. Suami dan istri berlatih untuk selalu bersikap tenang dan santai dalam membangun komunikasi, sehingga bisa menguatkan kelekatan mereka berdua.

Katie Ziskind, terapis di Wisdom Within Counseling membagikan tips. "In these moments, you can work on sharing what you are feeling and observing in a calm way. You can learn to co-regulate and de-escalate the situation".

"Di momen-momen ini," ujar Katie, "Anda bisa berusaha membagikan apa yang Anda rasakan dan amati dengan cara yang tenang. Anda dapat belajar untuk mengatur dan meredakan situasi". Relationship goals memiliki kualitas komunikasi yang hangat dan bersahabat.

Mendefinisikan Masalah

Banyak orang berebut saling menyalahkan pasangan. Suami melawan istri, atau istri melawan suami. Padahal, dalam relationship goals yang mereka lawan adalah masalah atau persoalan bersama. Mereka berada pada pihak yang sama, untuk menghadapi masalah.

Janika Veasley, terapis dan owner Amavi Therapy Center, memberikan saran, "Remember: You are on the same side and the issue is the enemy -- not your partner. When couples can keep this in mind, they will be better able to navigate challenges that arise in the relationship".

"Ingat, Anda berada di pihak yang sama dan masalahnya adalah musuh --bukan pasangan Anda. Jika pasangan dapat mengingat hal ini, mereka akan lebih mampu menghadapi tantangan yang muncul dalam hubungan," ujar Janika.

Jujur dan Terbuka

Relationship goals mampu bersikap jujur dan terbuka dalam sebagian besar persoalan. Tidak banyak yang mereka simpan dan mereka sembunyikan. Kejujuran dan keterbukaan adalah salah satu syarat munculnya kepercayaan.

Cassandra Fallon, terapis dan direktur Klinik Thriveworks, memberikan saran, "Open honesty can promote truthfulness and transparency, encouraging an overall healthy relationship that eradicates problems or conflicts rather than ignoring they exist".

Menurut Cassandra, "Kejujuran yang terbuka dapat meningkatkan kejujuran dan transparansi, mendorong hubungan sehat secara keseluruhan yang menghilangkan masalah atau konflik, bukan mengabaikan masalah atau konflik."

Bahan Bacaan

Ashley Laderer, 10 Goals You Can Set to Strengthen Your Rrelationship, According to Couples Therapists, https://www.insider.com, 7 Januari 2022.

Charlie Huntington, Relationship Goals: Definition, Examples, & Tips, https://www.berkeleywellbeing.com

Dictionary, Relationship Goals, https://www.dictionary.com, 20 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun