Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernikahan Tanpa Rasa Penghormatan, Bisakah Bertahan?

1 Desember 2023   20:44 Diperbarui: 1 Desember 2023   21:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.nytimes.com/

Salah satu unsur cinta, menurut Erich Fromm, adalah respect atau penghormatan. Yang dimaksud adalah menghargai dan menghormati sosok yang dicintai. Menerima dirinya apa adanya, dan tidak bersikap sekehendak hati.

Bisakah pernikahan bertahan jika tanpa ada penghormatan dan penghargaan? Berikut ini adalah contoh yang sangat ekstrem. Sepasang pengantin asal Kuwait yang memutuskan bercerai hanya tiga menit setelah keduanya dinyatakan resmi menjadi pasangan suami istri. Benar-benar tiga menit saja usia perkawinan mereka.

Bagaimana kejadiannya?

Setelah prosesi resmi pernikahan selesai, pasangan pengantin berjalan keluar dari gedung pengadilan. Nahas, dalam perjalanan tersebut pengantin wanita tersandung dan jatuh. Bukannya menolong, pengantin pria justru menyebut istrinya bodoh.

Dilansir dari situs Mirror (27/11/2023), pengantin wanita sangat marah dan kecewa atas sikap suaminya. Dirinya tidak terima diperlakukan kasar oleh suami. Ia merasa tidak dihargai, maka ia meminta bercerai saat itu juga.  

Pasangan pengantin tidak jadi meninggalkan gedung pengadilan tempat mengurus pernikahan. Kini mereka mengurus prosedur perceraian. Menghadapi permintaan tersebut, hakim bisa menyetujui dan melakukan pembatalan hanya tiga menit setelah menikahkan mereka.

Pasangan ini masuk gedung pengadilan sebagai lajang, untuk melakukan prosesi perkawinan. Kemudian perkawinan pun disahkan sesuai hukum negara. Tiga menit kemudian mereka melakukan proses perceraian di gedung yang sama. Lalu mereka ke luar gedung dalam kondisi kembali melajang.

Apa komentar netizen atas peristiwa ini? "A marriage with no respect is a failed one right from the beginning", demikian komentar salah satu pengguna media sosial X (sebelumnya bernama Twitter). "Pernikahan tanpa rasa hormat adalah sebuah kegagalan sejak awal," ujarnya.

"If this is how he acts right at the beginning, it's better to leave him," tulis netizen lain menyatakan dukungannya. "Jika dia bertindak seperti ini pada awalnya, lebih baik tinggalkan dia".

Tumbuhkan Sikap Saling Menghormati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun