Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pernikahan Memang Tak Seromantis Drama Korea

16 November 2023   13:27 Diperbarui: 17 November 2023   14:00 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumus pernikahan bahagia, bukanlah seorang lelaki sempurna menikah dengan seorang perempuan sempurna. 

Pernikahan bahagia muncul dari lelaki yang biasa saja, menikah dengan perempuan yang biasa saja, kemudian mereka berdua bersedia berproses menuju kondisi yang lebih baik, bersama-sama.

Pada saat akan menikah, jangan berpikir untuk menunggu hadirnya sosok calon pasangan sempurna yang bisa membahagiakanmu sepanjang kehidupan berumah tangga. Orang seperti yang engkau bayangkan itu tidak ada. Ya benar, tidak ada.

Sosok sempurna itu hanya ada dalam novel cinta, telenovela, sinetron Indonesia serta drama Korea. Bahkan mungkin hanya ada dalam mimpi saja. Tak akan ada dalam dunia nyata.

Oleh karena pernikahan itu tidak pernah sempurna, maka engkau harus menyesuaikan ekspektasi. Pernikahan memerlukan kesungguhan dari dua pihak --suami dan istri, untuk melakukan dan memberikan hal terbaik untuk diri sendiri dan pasangan.

Jika ekspetasi tentang pernikahan terlalu tinggi, engkau akan cepat merasa sedih dan kecewa saat apa ekspektasi itu tidak terjadi. Engkau merasa hampa karena memiliki pasangan yang tak sesuai harapan.

Bukan berarti tidak boleh memiliki harapan, akan tetapi bersiaplah untuk menghadapi segala keadaan. Sediakan ruang yang cukup dalam dirimu untuk menerima segala yang tidak sesuai harapan. Miliki kemampuan untuk menampung berbagai hal yang tak diharapkan.

Bersedia menjadi diri sendiri, dan menikmati kebahagiaan bersama pasangan, apa adanya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.

Bergandengan tangan di sepanjang perjalanan kehidupan pernikahan, saling menguatkan, saling menjaga, saling memberi, saling menasehati. Engkau hidup di alam nyata, bukan sedang bermain drama Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun