Tiba-tiba laki-laki tersebut mendengar isteri Umar sedang memarahinya, dan Umar diam saja tidak menanggapi. Laki-laki itu akhirnya pulang dan berkata dalam hatinya, "Jika keadaan Amirul Mukminin seperti itu, lalu bagaimana dengan saya?"
Tidak lama kemudian Umar keluar dan melihatnya berpaling. Umar memanggil laki-laki tersebut. "Apa keperluanmu?" tanya Umar.
"Wahai Amirul Mukminin, sebenarnya saya datang untuk mengadukan sikap dan perbuatan isteri saya kepada saya, namun saya mendengar hal yang sama pada isteri anda, akhirnya saya pulang dan berkata (dalam hati): Jika keadaan Amirul Mukminin seperti ini lalu bagaimana dengan saya?"
"Wahai saudaraku, aku sabar (atas perbuatannya), karena memang itu kewajibanku. Isteriku yang memasakkan makanan untukku, membuatkan roti untukku, mencucikan pakaian, dan menyusui anak-anakku, sedang semua itu bukanlah kewajibannya. Di samping itu hatiku merasa tenang (untuk tidak melakukan perbuatan haram). Karena itulah aku tetap bersabar atas perbuatannya itu", jawab Umar.
"Wahai Amirul Mukminin, isteri sayapun demikian", kata laki-laki tersebut.
"Karena itu, bersabarlah wahai saudaraku. Ini hanya sebentar," kata Umar.
Perhatikan kembali ungkapan Khalifah Umar di atas. "Isteriku yang memasakkan makanan untukku, membuatkan roti untukku, mencucikan pakaian, dan menyusui anak-anakku, sedang semua itu bukanlah kewajibannya". Sikap antusias sang istri membuat Umar menghormati dan menghargainya.
Soal banyak atau sedikit bantuan yang diberikan, letakkan di urutan nomer sekian. Toh masih ada banyak waktu untuk membantu pasangan. Namun tunjukkan sikap antusias saat membantu kerepotan pasangan. Niscaya pasangan akan bahagia bersama Anda.
Pasangan percaya bahwa Anda benar-benar mencintainya, dari sikap antusias yang Anda tunjukkan kepadanya. Tidak percaya? Silakan buktikan, dan lihat hasilnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H