Pesan untuk Orangtua
Orangtua harus memiliki norma dalam mendidik anak --sesuai agama dan prinsip hidup yang dipegangi. Namun orangtua juga harus menumbuhkan kelembutan, kelekatan, cinta dan kasih sayang kepada anak.
Norma tidak bermakna menzalimi dan merampas hak anak. Aturan tidak bermakna memaksakan kehendak. Sebaliknya, cinta dan kasih sayang kepada anak tidak bermakna membolehkan anak melakukan apapun yang disukai. Kelembutan tidak bermakna orangtua harus membebaskan anak berbuat sesuai keinginan dirinya.
Norma harus ada, aturan harus ditegakkan. Catatan pentingnya adalah kedisiplinan dalam menerapkan norma serta aturan dalam mendidik anak. Benar pernyataan Marianne Neifert (2023), inkonsistensi orangtua dalam menerapkan aturan hanya akan membuat anak kebingungan.
"Ketika Anda memberlakukan perilaku tertentu pada suatu hari namun melarang pada hari lainnya --tanpa penjelasan yang dimengerti, Anda pasti membuat anak menjadi bingung", ujar Neifert. "Inkonsistensi sikap Anda akan mendorong munculnya lebih banyak pengujian batasan --anak akan mencari tahu di mana letak batasan sebenarnya".
Bahan Bacaan
Jasim Muhammad Al-Muthawwi, 'Isyruna Khatha-an Tarbawiyan Nartakibuha Ma'a Abna-ina, diakses dari https://midad.com/article/221672, 26 Februari 2016
Marianne Neifert, Why Kids Need Rules, https://www.parenting.com, diakses 8 Mei 2023
Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd, Koreksi Kesalahan Mendidik Anak, Nabawi Publishing, 2011
Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Prophetic Parenting, Cara Nabi Mendidik Anak, Pro-U Media, 2010
Sue Atkins, Why Kids Need Rules, Here's Some Reasons to Help, https://sueatkinsparentingcoach.com, 8 Mei 2021