Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beberapa Kesalahan Umum Orangtua dalam Mendidik Anak (9)

8 Mei 2023   15:20 Diperbarui: 8 Mei 2023   15:24 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam keluarga ada pemimpin, ada yang dipimpin, yang berinteraksi sepanjang waktu. Rutin, terus menerus, dan tidak ada yang harus dipecat, dimutasi atau dipindahtugaskan. Oleh karena kehidupan keluarga banyak memiliki kemiripan dengan lembaga pada umumnya, maka pasti memerlukan aturan agar semua bisa berjalan sebagaimana semestinya.

Ada sangat banyak manfaat dan urgensi aturan dalam kehidupan keluarga, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Untuk mencapai visi dan tujuan keluarga

Keluarga didirikan bukan untuk sesuatu yang sifatnya coba-coba atau semaunya, namun ada visi besar dan tujuan mulia yang hendak dicapai bersama. Dengan adanya aturan dalam rumah tangga, akan membuat semua pihak berusaha untuk mewujudkan tercapainya visi serta tujuan tersebut secara bersama-sama.

  • Untuk mengokohkan kebahagiaan keluarga

Kebahagiaan keluarga akan didapatkan dan dipertahankan apabila semua anggota keluarga bisa berperan secara tepat. Suami, istri dan anak-anak menjalankan peran yang telah ditentukan sehingga akan terbentuk kehidupan yang harmoni. Kebahagiaan tidak akan didapatkan apabila yang dikembangkan adalah kezaliman dan kesewenang-wenangan.

  • Agar semua bisa menjadi anggota keluarga yang baik

Hidup dalam rumah tangga tidak boleh semau sendiri, karena ada pihak-pihak lain yang bisa terkurangi haknya atau bahkan tersakiti fisik dan jiwanya. Aturan harus dibuat dan diterapkan agar semua bisa menjadi anggota keluarga yang baik, saling menghormati, saling menjaga, saling melindungi.

  • Untuk menghindari penyimpangan atau penyelewengan

Keluarga akan hancur berantakan apabila membiarkan dan mengembangkan perbuatan menyimpang. Jika tidak aturan yang diberlakukan, maka semua pihak merasa boleh melakukan apapun yang disenangi hatinya. Penyimpangan dan penyelewengan pasti akan menghancurkan keluarga, maka harus dicegah dengan diberlakukannya aturan dalam keluarga.

  • Untuk melatih hidup tertib, teratur dan disiplin

Anak-anak dari kecil sudah harus dilatih untuk hidup secara tertib, teratur dan displin, justru untuk mempersiapkan masa depan mereka kelak. Dimanapun mereka berada pasti akan bertemu dengan aturan yang harus dipatuhi, maka dari rumah anak-anak dipersiapkan untuk memiliki jiwa yang tertib dan teratur.

  • Untuk mendidik anak mengerti batasan

Anak harus dididik dan dibiasakan untuk mengerti batasan. Mereka harus mengerti, apa yang boleh dan yang tidak boleh. Mereka harus mengerti, ada konsekuensi saat melakukan tindakan yang dibolehkan, dan ada hukuman saat melakukan pelanggaran. Tanpa aturan, anak akan tumbuh tanpa mengerti batasan. Mereka berkembang menjadi manusia dewasa yang tak bisa mentaati aturan.

  • Untuk menghormati satu dengan yang lain

Hidup bersama orang lain harus saling menjaga dan menghormati agar terwujud harmoni. Jika saling tidak peduli, apalagi jika saling menyakiti, akan membuat kehidupan tidak menyenangkan. Keluarga tidak akan bersuasana nyaman dan tidak bisa dinikmati oleh semua anggotanya apabila tidak ada suasana saling menghormati satu dengan yang lain.

  • Untuk menciptakan kenyamanan hidup berumah tangga

Jika tidak ada aturan, akan terjadi saling menyalahkan di antara anggota keluarga. Misalnya ketika rumah tampak kotor dan berantakan, suami menyalahkan istri karena tidak mau membersihkan rumah, dan istri menyalahkan suami karena membiarkan saja kekotoran dalam keluarga.

Di sisi yang lain, akan terjadi suasana ketidakjelasan yang menyulitkan situasi. Misalnya antar jemput anak ke sekolah, istri menganggap itu tugas suami dan suami menganggap itu tugas istri. Akhirnya anak terlantarkan. Dengan adanya aturan dalam rumah tangga akan membuat suasana kehidupan yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun