Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Buya Hamka, Ulama dengan Satu Istri hingga Akhir Usia

3 Mei 2023   07:34 Diperbarui: 3 Mei 2023   22:13 5138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah Buya Hamka memiliki empat istri. Satu di antaranya adalah Shafiyah (Desy Ratnasari) yang merupakan ibu kandung Buya. Karena Haji Rasul hendak menikah lagi, sementara Islam membatasi laki-laki maksimal beristri empat, maka satu di antara empat istri tersebut harus diceraikan.

Entah dengan pertimbangan apa, Haji Rasul memilih menceraikan Shafiyah. Dalam pengakuan Buya Hamka, tidak ada persoalan yang berarti antara ibu dan ayahnya. Perceraian orang tuanya itulah yang membuat Hamka memilih untuk tidak poligami.

"Luka hati ini menjadi trauma bagi Hamka, sehingga dalam kehidupan perkawinannya Hamka setia menjadi seorang monogami," demikian tulis Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA. --allahyarham, menulis dalam buku Kesetaraan Gender dalam Al-Quran (hlm. 346).

Lagi-lagi, sangat disayangkan alasan-alasan yang lebih mendasar ini tidak diungkap dalam film. Penonton menjadi tidak mengerti mengapa Buya menolak menikahi Ola atau perempuan lainnya.

Buya tetap setia dengan satu istri cantiknya, Siti Raham (Laudya Chintya Bella) --yang rajin membuatkan kopi untuk Buya saat sibuk menulis. Bukan saja dalam film, namun juga dalam kehidupan nyata.

Bahan Bacaan

Buya Hamka, Tafsir Al Azhar, Gema Insani Press, Jakarta, 2015.

Yunahar Ilyas, Kesetaraan Gender dalam Al-Quran, Itqan Pusblishing, Yogyakarta, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun