Ayah Buya Hamka memiliki empat istri. Satu di antaranya adalah Shafiyah (Desy Ratnasari) yang merupakan ibu kandung Buya. Karena Haji Rasul hendak menikah lagi, sementara Islam membatasi laki-laki maksimal beristri empat, maka satu di antara empat istri tersebut harus diceraikan.
Entah dengan pertimbangan apa, Haji Rasul memilih menceraikan Shafiyah. Dalam pengakuan Buya Hamka, tidak ada persoalan yang berarti antara ibu dan ayahnya. Perceraian orang tuanya itulah yang membuat Hamka memilih untuk tidak poligami.
"Luka hati ini menjadi trauma bagi Hamka, sehingga dalam kehidupan perkawinannya Hamka setia menjadi seorang monogami," demikian tulis Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA. --allahyarham, menulis dalam buku Kesetaraan Gender dalam Al-Quran (hlm. 346).
Lagi-lagi, sangat disayangkan alasan-alasan yang lebih mendasar ini tidak diungkap dalam film. Penonton menjadi tidak mengerti mengapa Buya menolak menikahi Ola atau perempuan lainnya.
Buya tetap setia dengan satu istri cantiknya, Siti Raham (Laudya Chintya Bella) --yang rajin membuatkan kopi untuk Buya saat sibuk menulis. Bukan saja dalam film, namun juga dalam kehidupan nyata.
Bahan Bacaan
Buya Hamka, Tafsir Al Azhar, Gema Insani Press, Jakarta, 2015.
Yunahar Ilyas, Kesetaraan Gender dalam Al-Quran, Itqan Pusblishing, Yogyakarta, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H