Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jadilah Pribadi Penyayang

20 April 2023   13:54 Diperbarui: 22 April 2023   09:14 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Ramadan -- 28

Salah satu kejadian viral sepanjang Ramadan 1444H adalah imam shalat tarawih yang dicium oleh kucing saat memimpin shalat. Video beredar sangat luas ke seluruh penjuru dunia, ketika imam shalat tarawih membiarkan kucing menaiki pundaknya.

Kejadian ini terjadi di Bordj Bou Arreridj, Aljazair. Sang imam yang fasih bacaan Qur'annya, bernama Syaikh Walid Mehsas. Tergambar Syaikh Walid bersikap sangat lembut terhadap kucing tersebut.

Dalam video tampak Syaikh Walid mengelus kucing. Beliau tampak tenang ketika kucing beraktivitas di pundaknya. Syaikh  Walid tetap melanjutkan bacaannya dengan mata tertutup.

Si kucing mencium pipi dan janggut sang imam. Respon sang imam sangat menakjubkan. Beliau tidak mengusir si kucing. Pun tidak membantingnya ke lantai.

Beliau tetap melanjutkan bacaan shalat, dan menikmati keberadaan kucing yang bermesraan di pudak beliau. Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita, untuk bersikap penyayang. Sampaipun kepada binatang.

Kejadian ini menunjukkan sikap kasih sayang yang nyata. Bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian. Kucing tidak perlu dianggap sebagai gangguan dalam shalat.

Seorang sahabat Nabi saw bahkan mendapat julukan Abu Hurairah, yaitu bapaknya kucing. Beliau adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi saw dan banyak meriwatyatkan hadits.

Demikian pula dengan pribadi sang Nabi akhir zaman. Beliau sangat penyayang, termasuk kepada binatang. Sangat banyak kisah yang menunjukkan Nabi saw bersikap penyayang kepada binatang.

Al-Barqani menceritakan dengan sanad Muslim bahwa Rasulullah saw memasuki pagar kebun milik seorang Anshar. Di sana terdapat seekor unta. Ketika unta itu melihat beliau, unta tersebut merintih dan kedua matanya berlinang.

Nabi saw mendatanginya, lalu beliau mengusap puncak punggung unta. Setelah itu unta itu pun tenang.

Beliau saw bertanya, "Siapakah pemilik unta ini? Milik siapa unta ini?"

Datanglah seorang pemuda Anshar. "Unta ini milikku, wahai Rasulullah."

Nabi saw bersabda, "Apakah engkau tidak bertakwa pada Allah terhadap binatang ini yang telah Allah jadikan sebagai milikmu? Unta ini mengaku kepadaku bahwa engkau membiarkannya lapar dan membuatnya kelelahan."

Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim nomer 342, Abu Dawud nomer 2549, serta Imam Ahmad 1: 204. Dalam hadits tersebut, Nabi menegur sahabat dengan kalimat takwa. "Apakah engkau tidak bertakwa pada Allah terhadap binatang ini yang telah Allah jadikan sebagai milikmu?"

Menelantarkan dan menzalimi binatang bukanlah sikap orang bertakwa. Disebabkan orang bertakwa memiliki sikap penyayang --bukan hanya kepada manusia, namun juga kepada binatang.

Bahan Bacaan

Ahmad Karomi, Inilah Dalil Menyayangi Kucing, https://jatim.nu.or.id, 18 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun