Dari Anas bin Malik dia berkata: Saya berjalan bersama Nabi saw dan beliau memakai selendang yang tebal dan kasar asal negeri Najran. Seorang Arab Badui datang lalu menarik beliau dengan tarikan yang sangat keras hingga permukaan lehernya berbekas akibat tarikan itu.
Orang itu berkata: "Perintahkanlah agar aku diberikan Allah yang ada padamu". Rasulullah saw berpaling pada lelaki itu, kemudian tersenyum, dan dia memberikan harta padanya (HR. Bukhari).
Demikian pula kejadian ketika seorang Badui kencing di dalam masjid. Rasulullah saw tidak marah namun beliau minta sahabat untuk sabar dulu dan membiarkan sampai selesai.
Dari Anas bin Malik bahwa Nabi saw melihat seorang 'Arab badui kencing di dalam masjid, beliau lalu bersabda: Biarkanlah. Setelah orang itu selesai, beliau meminta air dan menyiram bekasnya (HR. Bukhari).
Dalam dua contoh di atas, Nabi saw menampakkan sikap al-hilm. Beliau bersikap tenang, sabar dan tabah. Beliau tidak mudah emosi dan marah-marah, meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.
Kisah serupa pernah dialami oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Suatu ketika Khalifah  masuk ke dalam masjid. Rupanya bagian dalam masjid tersebut gelap. Tidak tampak isi masjid tersebut. Hingga Umar melewati seorang laki-laki yang sedang tidur di masjid, dan menginjak salah satu bagian tubuh orang itu.
Spontan orang itu bangun lalu berkata, "Apakah kamu sudah gila?"
Seseorang yang menemani Khalifah Umar tersinggung, dan hendak memukul lelaki tersebut. Khalifah Umar menyatakan, "Jangan pukul. Dia tadi hanya bertanya kepadaku, apakah aku sudah gila? Dan aku sudah menjawab, 'Tidak.'"
Sesederhana itu urusannya. Khalifah tidak perlu bersitegang dengan lelaki tersebut. Karena suasana gelap, tentu lelaki tersebut tidak mengenali Khalifah. Apalagi Khalifah memang menginjak anggota badan lelaki tersebut. Maka beliau tidak perlu marah dan tersinggung atas sikapnya.
Inilah contoh perilaku dan sikap hilm. Sebuah sikap ketenangan, kesabaran, ketabahan, jauh dari emosional dan grusa-grusu. Ramadan telah mendidik kita untuk memiliki sifat ini. Dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda,
.