"Sebab, kamu telah dianugerahi istri secantik aku, dan engkau bersyukur. Sedangkan aku diuji dengan suami sejelek kamu, dan aku bersabar. Orang yang bersabar dan bersyukur ada di dalam surga," jawab Hamnah.
Ini adalah pilihan perspektif. Dengan cara memandang realitas mereka berdua dalam bingkai "sabar dan syukur", Hamnah menjadi nyaman dan tenang hidupnya.
Tentu saja, Hamnah memiliki pilihan perspektif lainnya. Misalnya, ia melihat sebuah ketidakseimbangan dan ketidakadilan. "Mengapa aku dijodohkan dengan lelaki sejelek ini? Mengapa nasibku semalang ini?"
Jika ia memilih perspektif ini, niscaya akan menjalani hidup dengan penuh keterpaksaan dan rasa kesakitan. Perspektif ini akan menyakiti dirinya sendiri. Hidupnya menjadi sengsara, dan ia tak akan bahagia.
Hamnah benar ketika memilih perspektif positif, sabar dan syukur. Ia memilih bersabar atas kondisi suaminya yang tidak kufu dengan penampilan dirinya. Imran memilih bersyukur dikaruniai istri cantik jelita. Keduanya jalan menuju surga. Keduanya bahagia.
Tamat.
Bahan Bacaan
KisahMuslim, Kumpulan Kisah Hikmah dan Unik, https://kisahmuslim.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H