Maka aku pun pergi. Tiba-tiba seorang wanita tua keluar dan berkata, 'Setelah kau pergi, Ahmad bin Hanbal berdoa untuk ibumu.'
Ketika sampai di rumah, aku mengetuk pintu. Ternyata ibuku berjalan keluar dengan kakinya sendiri."
Subhanallah. Doa orang salih sangatlah mustajab. Baru saja Ali bin Abi Fazarah mendatangi Imam Ahmad bin Hanbal untuk mendoakan ibunya, dan Imam Ahmad mendoakan dari jauh, ternyata sang ibu telah disembuhkan Allah. Bahkan ketika Ali belum tiba di rumah.
Kita mendapatkan sangat banyak pelajaran dari kisah di atas.
Pertama, keutamaan mendatangi para ulama dan meminta doa dari mereka. Kebiasaan ini telah menjadi bagian dari tradisi orang-orang salih di masa terdahulu. Maka perempuan yang lumpuh mengutus anaknya untuk meminta doa kepada Imam Ahmad.
Kedua, doa orang sakit lebih mustajab dibandingkan orang sehat. Jawaban Imam Ahmad, "Kami lebih butuh doa kalian", memberikan pelajaran bahwa sesungguhnya doa orang sakit lebih mustajab, karena berada dalam kondisi yang terdesak dan sangat memerlukan pertolongan.
Sebagaimana diketahui, di antara doa yang mustajab adalah doa yang dipanjatkan dari seseorang ketika dalam kondisi lemah dan terdesak, yang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah. Karena itu, doa mereka lebih mustajab dibandingkan doa mereka yang sehat dan dalam keadaan longgar.
Allah berfirman,
"Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" (QS. An-Naml: 62).
Orang sakit termasuk diantara mereka yang dalam kesulitan, sebagaimana penjelasan Ibnu Allan dalam kitab Futuhat ar-Rabbaniyah, Syarh al-Adzkar An-Nawawiyah,
"Karena orang sakit termasuk orang yang terdesak, doanya lebih cepat diijabahi dari pada yang lainnya".