Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar Adab di Era yang Makin Biadab

31 Maret 2023   06:51 Diperbarui: 31 Maret 2023   06:52 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.dailytenminutes.com/

Kisah Ramadan -- 9

Muhammad bin Sirin Al-Anshari Al-Anasi Al-Bashri (wafat 110 H) adalah salah seorang tokoh generasi tabi'in. Nama kunyahnya adalah Abu Bakar. Ia dikenal memiliki kedalaman ilmu, dan ketinggian budi pekerti.

Bakr bin Abdullah Al-Mazini berkata, "Siapa yang senang melihat orang yang paling wara' di zamannya, maka lihatlah Muhammad bin Sirin. Demi Allah, kami tidak menemui orang yang lebih wara' melebihi dirinya."

Muhammad bin Sirin dikenal sebagai sosok yang sangat berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan. Hisyam bin Hasan menceritakan, "Suatu hari Muhammad bin Sirin tampak murung dan bersedih. Ada orang bertanya, 'Mengapa murung seperti ini, wahai Abu Bakar?' Muhammad bin Sirin menjawab, 'Kesedihan ini dikarenakan dosa yang aku lakukan 40 tahun yang lalu'."

Adab Terhadap Ibu

Muhammad bin Sirin sangat memuliakan dan menghormati ibunya. Ia tidak mau berbicara dengan suara keras atau tinggi di hadapan ibu. Ia selalu merendahkan badan saat menemui ibu. Ia juga selalu berusaha memenuhi kesukaan sang ibu.

Hafsah binti Sirin, saudara perempuan Muhammad bin Sirin berkisah tentang adab saudaranya tersebut. "Ibu dari Muhammad bin Sirin sangat suka celupan warna untuk kain. Jika Muhammad bin Sirin memberikan kain untuk ibunya, maka ia belikan kain yang paling halus".

"Jika hari raya tiba, Muhammad bin Sirin mencelupkan pewarna kain untuk ibunya", lanjut Hafsah. Kita melihat sebuah perilaku memuliakan ibu yang sangat patut diteladani oleh manusia zaman kini.

"Aku tidak pernah melihat Muhamad bin Sirin bersuara keras di hadapan ibunya. Apabila berkata-kata dengan ibunya, seperti seorang yang berbisik-bisik", tambah Hafsah. Kisah ini dinukil dalam kitab Siyar A'lam an-Nubala' karya Imam Adz-Dzahabi.

Ibnu Aun menceritakan, "Suatu ketika seseorang menemui Muhammad bin Sirin. Saat itu beliau sedang berada di dekat ibunya. Setelah keluar rumah ia bertanya kepada sahabat Muhammad bin Sirin, 'Ada apa dengan Muhammad, apakah dia sedang mengadukan suatu hal kepada ibunya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun