Setiap anak memiliki potensi yang beragam. Pada dasarnya semua anak adalah cerdas, dalam ranah yang spesifik. Tidak sama antara satu anak dengan anak yang lain.
Sebagai orangtua, sangat penting untuk mengetahui potensi anak sejak dini agar bisa mengarahkan dan mengoptimalkan sebaik mungkin. Ada sangat banyak cara untuk mengoptimalkan potensi anak sejak dini. Di antaranya adalah sebagai berikut.
- Banyak Dialog dengan Anak
Salah satu kebiasaan positif untuk membangun bonding orangtua dengan anak adalah dialog dan komunikasi yang intensif. Dengan membiasakan dialog, anak akan terbuka dan bisa menceritakan semua yang diinginkan, disukai, atau dilakukan.
Melalui dialog, orangtua bisa bertanya dan memancing imajinasi anak. Dari dialog itulah orangtua akan lebih mengenal berbagai piotensi anak-anak yang siap dikembangkan. Termasuk memetakan peluang yang bisa dilakukan oleh anak di masa yang akan datang.
- Memperhatikan Kebiasaan dan Kesukaan Anak
Hendaknya orangtua memperhatikan kebiasaan dan kesukaan anak-anak. Biasanya hal hal yang menjadi kebiasaan dan kesukaan bisa jadi merupakan bakat yang dimiliki oleh anak tersebut.
Dari berbagai aktivitas yang disenangi anak Anda, bisa jadi salah satu di antaranya merupakan bakat atau potensi yang cukup kuat untuk dieksplor lebih lanjut. Mulai dari kebiasaan, kesukaan, hobi, hal yang sering dilakukan, minat dan semuanya perlu Anda perhatikan dengan baik.
- Memberi Kesempatan Anak untuk Mengeksplorasi Kemampuan
Cobalah untuk membiarkan anak mencoba berbagai hal-hal yang positif. Dengan cara tersebut akan membantu anak untuk menemukan potensi terpendam di dalam dirinya.
Sebagai orang tua, jangan terlalu membatasi keinginan anak untuk mengeksplorasi berbagai minat dan kesukaannya. Yang perlu dilakukan orangtua adalah mendampingi dan mengawasi kegiatan mereka. Jika ditemukan kemampuan yang spesifik, bisa diarahkan lebih lanjut.
- Membangun Relasi Positif
Berikan perhatian kepada anak dalam bentuk relasi yang positif. Biasakan menemani dan membersamai kegiatan anak. Jangan hanya memberikan instruksi, namun tanyakan hal-hal yang menjadi perasaan dan pemikirannya. Letakkan ia sebagai sosok yang diakui, dihargai dan diterima.
Jangan menciptakan relasi berjarak, yang membuat anak sungkat mendekat kepada orangtuanya. Melalui relasi yang positif, membuat anak nyaman untuk mengakses orangtua, sehingga lebih bisa menghadirkan kedekatan emosional. Dengan kedekatan emosional seperti ini, membuat orangtua leluasa untuk mengetahui potensi anak.
- Memberikan Projek dan Target pada Anak
Ketika sudah mulai tampak potensi spesifik pada anak, orangtua bisa memberikan tantangan berupa projek dengan target tertentu. Misalnya, anak yang memiliki potensi berjualan, bisa ditantang untuk menjual suatu barang dengan target tertentu. Anak yang memiliki potensi menulis bisa ditantang untuk membuat tulisan dengan target waktu yang terbatas.
Melalui tantangan dan batasan, akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengetahui potensi anak. Seberapa cepat, seberapa tepat dan seberapa berkualitas hasil projek yang diberikan, bisa menjadi salah satu alat ukur untuk menilai kemampuan anak.
- Mendorong untuk Memiliki Komunitas
Orangtua bisa mendorong anak untuk membangun dan memiliki komunitas yang mendukung potensinya. Anak-anak akan cepat melejit potensinya apabila berada dalam lingkungan serta komunitas yang mendukung.
Anak-anak yang memiliki potensi berbahasa Arab atau Inggris, akan lebih cepat menguasai bahasa tersebut apabila memiliki komunitas yang tepat. Anak-anak yang memiliki kecenderungan teknologi robotik, akan cepat berkembang jika berada dalam komunitas yang sesuai.
Demikian pula anak-anak yang memiliki potensi seni, olahraga, bisnis atau yang lainnya, lebih cepat berkembang potensinya jika berada dalam komunitas yang mendukung.
- Mengikutkan Anak ke Perlombaan
Kompetisi adalah salah satu cara melejitkan potensi anak. Dengan mendorong anak mengikuti lomba, mereka akan terpacu untuk belajar dan terus berkembang.
Bukan soal menjadi pemenang atau tidak, namun mengikuti perlombaan akan memberikan wawasan, pengalaman, serta lecutan motivasi berprestasi. Anak-anak akan menjadi mengerti kelebihan dan kekurangannya dibanding anak-anak lain.
- Memiliki Pembimbing
Salah satu cara melejitkan potensi anak adalah dengan belajar kepada mentor atau coach yang sesuai. Arahan dan bimbingan para mentor membuat anak lebih fokus dengan hal-hal yang berkorelasi dengan peningkatan potensinya.
Belajar mandiri adalah penting, namun memiliki mentor akan membuat proses belajar menjadi lebih efektif. Para mentor akan memberikan arahan yang membuat anak lebih terarah dalam pengembangan potensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H