: : .
Rasulullah saw mengutus (utusannya) ke kampung-kampung kaum Anshar pada pagi hari 'Asyura' (dengan pesan), 'Barangsiapa yang memasuki pagi hari ini dalam keadaan tidak berpuasa, maka hendaknya dia menyempurnakan waktu yang tersisa dari hari tersebut (dengan berpuasa), dan siapa yang memasuki pagi hari dalam keadaan berpuasa, maka hendaknya dia melanjutkan puasanya'.
Ar-Rubayi' berkata, "Maka kami telah melaksanakan puasa pada hari itu dan kami memerintahkan anak-anak kecil kami untuk berpuasa. Kami pun membuat mainan (anak-anak) yang terbuat dari wol. Jika salah satu dari mereka menangis karena ingin makan, maka kami memberinya mainan tersebut hingga datangnya waktu berbuka".
Ada kisah menarik yang dinukil oleh Imam Khathib Al-Bagdadi dalam kitab "Syarafu Ashabil Hadits", tentang masa kecil Ibrahim bin Adham. Â Kita ketahui bersama, Ibrahim bin Adham adalah seorang imam besar dari generasi tabi'ut tabi'in. Beliau wafat tahun 162 H.
Ibrahim bin Adham menceritakan, "(Ketika aku masih kecil) ayahku berkata kepadaku: 'Wahai anakku, tuntutlah ilmu hadits, setiap kali kamu mendengar sebuah hadits dan menghafalnya maka kamu dapat (uang) satu dirham'. Maka akupun menuntut ilmu hadits karena motivasi itu".
Sang ayah memotivasi Ibrahim bin Adham untuk banyak belajar hadits dengan uang satu dirham. Sebagai anak kecil, ia sangat senang mendapat hadiah uang. Rupanya, banyak belajar hadits membuat dirinya menjadi imam besar ketika sudah dewasa.
Bahan Bacaan
Abdullah Taslim, Teladan Kebaikan Dari Para Keluarga Salafus Shalih, https://muslim.or.id, 23 Desember 2015
Moh Juriyanto, Hukum Memberikan Hadiah Pada Anak yang Berhasil Melakukan Puasa Ramadhan, https://bincangsyariah.com, 1 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H