Di sisi lain, penilaian kinerja anggota Polri tidak hanya pada sisi pelaksanaan tugas kedinasan, namun juga pada keharmonisan keluarga. Anggota Polri yang memiliki masalah rumah tangga berat, bisa terhambat kariernya. Itulah sebabnya, dalam kelembagaan Polri sangat ditekankan sisi keharmonisan dan keutuhan keluarga.
Lantaran demikian penting dukungan keluarga dalam menjalankan tugas kepolisian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan arahan kepada semua anggota Polri agar selalu menjaga keharmonisan keluarga. Dalam video yang diunggah di akun instagram @listyosigitprabowo pada 20 November 2021 lalu, Kapolri menyatakan akan memberikan apresiasi terhadap anggota Polri yang memiliki keluarga harmonis.
"Di balik seorang suami yang hebat, pasti ada istri yang luar biasa selalu menyayangi dan memberikan dukungan kepada suami. Karena beliau-beliaulah yang selama ini mendoakan kita," ujar Kapolri. "Keharmonisan keluarga adalah awal cara kita mencapai kesuksesan," sambungnya.
Jika suami berlaku baik kepada istri, itu bukan karena takut. Namun karena sayang. "Bukannya takut kepada istri, tapi sayang istri, karena selama ini mereka selalu mendoakan kita," ungkap Kapolri. Selengkapnya silakan simak di akun Instagram Kapolri https://www.instagram.com/tv/CWeytLJq7X-/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Menguatkan Fondasi Berumah Tangga
Dalam Seminar Keluarga Sakinah yang digelar Senin 27 Juni 2022 tersebut, Kapolres Kota Pasuruan, AKBP Raden Muhammad Jauhari memberikan pengarahan agar semua anggota Polri menjaga keharmonisan keluarga. Dengan tugas-tugas yang sangat padat, diharapkan anggota Polri Kota Pasuruan tetap memperhatikan keluarga.
Salah satu hal sangat penting dalam menjaga keharmonisan keluarga anggota Polri adalah pondasi agama. Bagi manusia Indonesia yang religius, menjaga nilai-nilai moral agama dalam kehidupan pribadi dan keluarga, akan menjadi modalitas paling utama dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Hanya dengan menjalankan nilai-nilai agama, kehidupan keluarga akan menjadi kuat menghadapi berbagai guncangan.
Agama Islam menilai bahwa pernikahan merupakan ikatan sakral (mitsaqan ghalizha) yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya (QS. An-Nisa: 21). Agama Islam mengajarkan umatnya agar bersabar saat menemukan hal-hal tidak menyenangkan dari pasangan (QS. An-Nisa : 19). Agama juga menyarankan agar suami dan istri lebih fokus mengingat kebaikan-kebaikan pasangan (khairan katsira), bukan kekurangan dan kelemahannya.
Selanjutnya Islam menyatakan pembagian peran suami dan istri (QS. An-Nisa': 34), sekaligus menunjukkan bahwa relasi di antara mereka adalah seperti pakaian (QS. Al-Baqarah : 187). Islam juga menyatakan bahwa suami istri adalah pasangan (QS. Ar-Rum : 21) yang harus saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Ditambah lagi dengan perangkat akhlak dan adab yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Semua arahan agama tersebut menjadi landasan untuk membangun keharmonisan keluarga, terutama bagi anggota Kepolisian yang beragama Islam. Dalam setiap agama, selalu ditemukan nilai-nilai moral yang bisa digunakan untuk menjaga keharmonisan keluarga. Kembalilah kepada nilai-nilai agama sesuai keyakinan masing-masing.