Dalam bahasa Indonesia, kita sering menggunakan kata 'afiyah (afiat) dalam satu rangkaian kata dengan sehat, sehingga menjadi sehat wal afiat. Terkadang menyebabkan maknanya menyempit, hanya terbatas pada sisi kesehatan saja. Padahal makna 'afiyah sangatlah luas.
Mari kita lihat, bagaimana Nabi saw memberikan tuntunan agar kita meminta kepada Allah 'afiyah dunia dan 'afiyah akhirat. Ini menandakan, dimensi 'afiyah sangatlah luas. Bukan hanya urusan dunia.
Al-'Abbas bin 'Abdul Muththalib meriwayatkan, "Aku berkata,
: (( )) : : (( ))
'Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang bisa aku minta kepada Allah.' Maka beliau saw menjawab, 'Mintalah kepada Allah 'afiyah (keselamatan).' Setelah beberapa hari, aku datang dan berkata, 'Wahai Rasulullah, ajarkanlah sesuatu yang aku bisa minta kepada Allah.' Beliau saw menjawab, 'Wahai 'Abbas, paman Rasulullah, mintalah kepada Allah 'afiyah (keselamatan) di dunia dan akhirat" (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih).
Dalam dua kali kesempatan pertemuan, Al-'Abbas meminta petunjuk kepada Nabi saw, hal apakah yang sebaiknya ia minta kepada Allah? Dua kali pula Nabi saw mengarahkan agar Al-'Abbas meminta kepada Allah 'afiyah. Pada jawaban yang kedua, dengan penambahan dunia dan akhirat.
Nabi saw juga mengajarkan doa memohon 'afiyah,
, ...
"Allahumma inni as-alukal 'afwa wal 'afiyah fid dunya wal akhirah. Allahumma inni as-alukal 'afwa wal 'afiyah fi dini wa ahli wa mali. Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon ampunan kepadaMu, dan 'afiyah di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon ampunan kepadaMu dan 'afiyah pada agamaku, keluargaku dan hartaku" (HR. Abu Daud 5074, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Dari teks doa tersebut, kita menemukan demikian luasnya makna 'afiyah. Tak mengherankan jika Syaikh Mutawalli Asy-Sya'rawi menyatakan, 'afiyah adalah rezeki yang tingkatannya paling tinggi.
'Afiyah mencakup keselamatan dari berbagai musibah, fitnah, bencana, penyakit, dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi di dunia ini. Sedangkan 'afiyah di akhirat, mencakup keselamatan dari siksa setelah kematian, seperti siksa kubur, siksa neraka dan kengerian yang terjadi antara keduanya, hisab dan kesulitan-kesulitan lainnya (Muhammad Ashim Musthafa, 2022).