Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Memilih untuk Bersabar terhadap Keburukan Pasangan

7 Desember 2021   21:10 Diperbarui: 7 Desember 2021   21:14 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://loveaide.wordpress.com/

Pernyataan beliau sangat luar biasa. "Mungkin sikap jelek istriku adalah hukuman Allah atas kekurangan agamaku. Aku hanya takut jika ia aku ceraikan, akan turun hukuman kepadaku lebih berat dari itu". Masyaallah, luar biasa cara pandang beliau atas peristiwa yang tengah menimpa diri beliau.

Sikap tersebut adalah realisasi sempurna dari firman Allah,

"Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak" (QS. An-Nisa': 19)

Ibnul 'Arabi menjelaskan, maksud ayat di atas adalah, "Jika seseorang mendapati pada istrinya hal yang tidak ia sukai dan ia benci, selama ia tidak melakukan perbuatan keji (zina) dan nusyuz (pembangkangan), bersabarlah terhadap gangguannya dan berbuat adil karena bisa jadi seperti itu lebih baik baginya".

Masyaallah, luar biasa tuntunan Islam dalam kehidupan suami istri. Seorang suami tidak patut menuntut kesempurnaan pada diri sang istri, sebagaimana seorang istri tidak patut menuntut kesempurnaan pada diri suami. Tidak ada manusia sempurna di zaman kita hidup ini. Semua suami, semua istri memiliki kekurangan dan kelemahan.

Namun adanya kekurangan dan kelemahan itu, jangan membuat suami atau istri membenci pasangannya. Nabi saw telah bersabda,

"Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istrinya). Jika sang suami tidak menyukai suatu akhlak pada istrinya, hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridhai" (HR. Muslim no. 1469).

Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, jika suami menemukan ada suatu kekurangan tertentu pada istrinya, janganlah membenci istri secara total. Mungkin ada kejelekan pada akhlaknya, namun di sisi lain ia memiliki kelebihan --misalnya agamanya baik, cantik, tidak selingkuh, atau ia adalah kekasih yang baik.

Ternyata yang mendapatkan ujian berupa perangai buruk pasangan, bukan hanya perempuan yang datang ke ruang konseling dalam kisah pembuka di atas. Bahkan tokoh ulama kharismatik yang memiliki ketinggian ilmu seperti Abu Muhammad pun diuji Allah dengan perangai buruk istri.

Tidak berlebihan kiranya, ketika Imam Al-Ghazali menyatakan dalam kitab Ihya' Ulum Ad-Din tentang ujian dari istri. Menurut Al-Ghazali,

"Bersabar terhadap kata-kata (menyakitkan) yang keluar dari mulut para istri adalah salah satu cobaan para wali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun