Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Berdamai dengan Perbedaan Karakter Pasangan

19 November 2021   22:44 Diperbarui: 23 November 2021   02:45 3470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joko menikah dengan Sri saat dirinya berumur 25 tahun dan Sri berumur 23 tahun. Mereka berasal dari daerah yang berbeda, bertemu karena kuliah di kota yang sama, dan mengikuti organisasi yang sama.

Dari segi suku, keduanya sama-sama dari Jawa. Joko dari Jawa Tengah, Sri dari Jawa Timur. Keduanya sama-sama beragama Islam, bahkan dengan corak ormas yang sama. 

Namun, karakter, sifat dan kepribadian keduanya benar-benar berbeda, dan semakin lama hidup berumah tangga semakin terasa betapa banyak perbedaan di antara mereka berdua.

Pada awal hidup berumah tangga, perbedaan karakter itu sudah terasa, namun tidak mereka pedulikan karena tengah berusaha saling menyesuaikan. Keduanya berusaha saling menerima dan beradaptasi.

Alih-alih bisa menyesuaikan diri, yang terjadi justru suasana saling menjauh dan saling menyalahkan. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai sepanjang kehidupan, dari tema-tema kecil hingga tema-tema yang sensitif. 

Saat pernikahan mereka memasuki tahun kesepuluh, pertengkaran hebat terjadi dan tidak terelakkan. Sri merasa sakit hati oleh sikap cuek Joko, dan Joko tersinggung oleh sikap perfect Sri.

Apa Perbedaan Mereka?

Sri terlahir dari keluarga perkotaan yang sangat rapi dan disiplin dalam segala sesuatu. Keluarga besar Sri terbiasa dengan perencanaan, musyawarah, evaluasi, dan memiliki target-target dalam setiap tahap kehidupan.

Orang tua Sri adalah pengusaha yang sangat disiplin dan bertipe pekerja keras. Semua saudara Sri dididik menjadi pribadi yang penuh perencanaan, kehati-hatian, pencapaian target, visi besar, manajemen, strategi, evaluasi, sampai penentuan indikator keberhasilan. Ada target peningkatan produksi, target peningkatan penjualan, target pelipatan pendapatan, dan lain sebagainya.

Segala sesuatu harus ada tolok ukur dan indikator yang jelas. Hidup yang serba rapi, terencana, teratur, dan dengan target yang jelas bahkan sangat detail. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun