Rasulullah pernah mempercepat shalat, sebagaimana sabdanya, "Sesungguhnya, ketika aku sedang melakukan shalat (menjadi imam) dan aku bermaksud untuk memanjangkan bacaanya, tiba-tiba aku mendengar tangisan anak kecil. Maka aku segera memperpendek (bacaan) shalatku. karena aku memahami perasaan ibunya (yang menjadi makmum) yang tentu terganggu oleh tangisannya."
Pada saat yang lain Beliau saw melakukan sujud yang cukup lama. An Nasa'i dan Al Hakim meriwayatkan, ketika Rasulullah saw shalat mengimami para makmum, tiba-tiba datanglah Husain, dan langsung menunggangi pundak Rasulullah ketika beliau sujud. hingga beliau memanjangkan sujudnya, sampai-sampai para makmum mengira terjadi sesuatu.Â
Seusai shalat, mereka bertanya, "Engkau telah memanjangkan sujud wahai Rasulullah, hingga kami mengira telah terjadi sesuatu".
Rasulullah saw menjawab, "Anakku (cucuku) telah menjadikan aku sebagai tunggangan, maka aku tak suka mengganggu kesenangannya hingga ia puas." Nabi sangat menyayangi anak-anak, dan sangat merawat jiwa anak-anak. Begitulah cara Beliau Saw mendidik anak-anak.
Keempat, Jadilah Pendengar yang Baik untuk Anak
Jadilah pendengar yang baik untuk anak-anak Anda, sehingga mereka merasa dihargai dan dicintai. Menjadi sahabat yang baik, artinya selalu siap mendengarkan keluhan dan cerita anak-anak.
Berikan respon yang positif saat anak-anak bercerita atau tengah curhat, karena dengan respon itu membuat mereka mengerti bahwa Anda tengah memperhatikan pembicaraannya.Â
Ajukan berbagai pertanyaan ringan seputar ceritanya, namun jangan sampai membuat mereka merasa diinterogasi dan tidak nyaman.
Berikan pendapat yang bisa dimengerti sebagai anak-anak, tetapi jangan meluapkan emosi dan kemarahan saat Anda merasa mereka telah melakukan kesalahan.Â
Luruskan kesalahan mereka dengan cara lembut dan bijak, cobalah menggali pendapat mereka dengan berbagai pertanyaan yang menggugah. Apalagi pada anak remaja, pada dasarnya mereka tidak suka didikte dan digurui. Mereka ingin belajar, mereka mau berubah, namun mereka juga ingin diakui hak-haknya untuk memiliki masa muda yang indah.
Sebagai sahabat, semestinya Anda pandai mengarahkan anak-anak agar tetap berada di jalan yang lurus, tidak menyimpang, tidak larut dalam pergaulan bebas, tidak terlibat dalam berbagai penyelewengan moral. Tanpa harus mendikte dan menggurui, anda bisa membimbing mereka menuju kebaikan budi pekerti.