Corak interaksi orang tua dengan anak sangat menentukan sejauh mana efektivitas penanaman nilai-nilai dan pendidikan anak yang diterapkan di dalam ruang lingkup keluarga.Â
Banyak orang tua yang memposisikan diri "hanya" sebagai orang tua yang memerintah, melarang, menyuruh, mendidik dan membiayai kehidupan anak hingga dewasa.Â
Mereka berinteraksi dengan anak dalam corak "orang tua dengan anak", sehingga yang berlaku semata-mata hak dan kewajiban.
Banyak orang tua yang sibuk bekerja mencari penghasilan yang layak demi anak-anak, namun mereka lupa bahwa anak bukan hanya memerlukan sentuhan pendidikan formal yang bertaraf internasional dan berbiaya mahal.Â
Mereka lupa bahwa anak bukan hanya memerlukan pemenuhan gadget canggih nan mahal dan paket internet tanpa batas kuota.Â
Mereka lupa bahwa anak bukan hanya memerlukan pemenuhan uang kuliner dan cinema. Sesungguhnya lah anak-anak sangat memerlukan perhatian, cinta dan kasih sayang orang tua.
Anak-anak tidak hanya memerlukan perintah dan larangan, namun mereka ingin mendapatkan tempat curhat.Â
Mereka tidak hanya memerlukan figur orang tua, namun mereka mandambakan sahabat.Â
Ya, sahabat, yang mau mendengarkan keluh kesahnya, yang mau mendengarkan curhatnya, yang betah mendengarkan keinginannya.Â
Sahabat yang rela membantu dan mengarahkannya menuju sukses. Sesuatu yang murah dan tidak berbiaya, namun justru paling sulit diwujudkan orang tua.