Alhamdulillah, istri saya berusaha menyesuaikan diri dengan hal ini. Saya merasa penting untuk menyampaikan hal ini kepada istri saya, mengingat istri saya berdarah Ponorogo yang secara kultur berbeda dengan Kraton Solo.
Maka istri saya sangat ingat dengan pesan saya dalam bahasa Jawa, "Ojo bengok-bengok". Istri saya selalu bertutur pelan kepada ibu saya.
Ketiga, Melayani Ibu Mertua Sepenuh Hati
"Ketiga, ibu saya itu sangat senang dengan pelayanan. Itu bahasa cinta beliau. Maka kalau nanti di rumah ibu, jangan hanya diam menganggur. Lakukan sesuatu, seperti membersihkan dapur, mencuci gelas dan piring kotor, membuatkan teh panas untuk ayah dan ibu, dan lain-lain."
Nah, di sisi inilah yang membuat ibu saya sangat senang dengan menantu yang satu ini. Ibu saya melihat, setiap kali ke rumah, istri saya selalu aktif 'bekerja' melakukan sesuatu.Â
Ibu tidak senang melihat orang nganggur tidak mau melakukan aktivitas kerumahtanggaan. Maka begitu melihat istri saya adalah menantu yang 'rajin', ibu saya langsung jatuh hati.
Faktor inilah yang melelehkan hati ibu. Sangat leleh, oleh sifat 'rajin' yang ditunjukkan oleh istri saya. Tak segan istri saya membersihkan dapur yang kotor, gelas piring kotor langsung dicuci, menyapu lantai yang kotor, dan lain sebagainya. Ibu saya sangat senang menyaksikan menantu yang tidak canggung dan tidak sungkan 'bekerja' merapikan rumah mertua.
Ibu saya tidak terlalu suka dengan hadiah, karena memang bukan itu bahasa cintanya. Maka kalaupun kami datang ke rumah ibu tanpa membawa hadiah, itu tidak menjadi masalah bagi beliau.Â
Oleh karenanya membawa oleh-oleh bagi kami bukan keharusan, hanya kepatutan saja. Dan ketika oleh-oleh tersebut tidak diapresiasi secara positif oleh ibu, maka kami tidak sakit hati.
Demikianlah kisah menaklukkan hati mertua. Alhamdulillah dengan cara itu, istri saya termasuk menantu yang sangat disayangi ibu. Bahkan sering dipuji ibu di hadapan menantu yang lain. Istri saya tidak pernah konflik dengan ibu saya, sampai akhir hayat ibu saya.
Oleh karena itu, taklukkan hati mertua dengan menggunakan bahasa cintanya. Jangan malas untuk melakukan tindakan yang menunjukkan bakti serta penghormatan kepada mertua. Sekali lagi ---sesuai bahasa cinta mertua.