Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manajemen Konflik Menantu - Mertua

27 Agustus 2021   07:20 Diperbarui: 27 Agustus 2021   07:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mereka berbicara tentang posisi mereka sendiri. Mereka saling mendengarkan. Mereka bersimpati dengan perasaan satu sama lain", lanjut Diane Barth. Ini adalah tentang proses komunikasi sebagau upaya untuk merekatan hubungan baik satu dengan yang lain.

Meskipun mungkin terasa sulit dan kaku dalam proses mengolah kata-kata, namun ini adalah hal sangat penting dalam usaha merekatkan hubungan. Pilih kosa kata yang akan cenderung merekatkan hubungan.

  • Berusaha Menjauhi Titik Perselisihan

Ada hal-hal sensitif yang apabila dilakukan akan menjadi hal sensitif di antara menantu dan mertua. Hendaknya kedua belah pihak berusaha membatasi diri, agar bisa menjauhi titik perselisihan.

"Cari tahu batasan yang ingin Anda tetapkan dengan mertua", ungkap Meredith Hansen, Psy.D. Misalnya, jika ibu mertua Anda mengambil alih urusan dapur setiap kali dia berkunjung, bicarakan dengan pasangan Anda. "Lakukan percakapan yang sopan, tetapi jelas dengannya tentang masalah ini," lanjut Hansen.

Menurut Hansen, Anda dapat menyampaikan kalimat seperti ini, "Kami sangat senang ibu membantu kami memasak. Kami juga tahu bahwa ibu sangat menikmatinya. Namun kami menghargai jika ibu mengizinkan Mary mengurus dapur kami. Jika ibu ingin membantu, Mary akan sangat senang jika ibu membuat salad untuk makan malam nanti."

  • Membangun Sebanyak Mungkin Titik Temu

Hendaknya menantu dan mertua membangun dan menemukan sebanyak mungkin titik temu. "Ingatlah bahwa sebagian besar dari apa yang diberitahukan mertua kepada Anda adalah opini, bukan kebenaran," ujar Cathy Siebold, seorang psikoanalis yang juga pengajar di New York City.

Siebold menjelaskan, jika ibu mertua mengatakan Anda harus memberi balita Anda makanan yang berbeda, ingatlah bahwa Anda tidak harus mengikutinya, membantahnya atau menganggapnya sebagai kritik terhadap Anda. "Anda memang tidak bisa menghentikan mertua untuk berbicara, namun Anda dapat mengontrol bagaimana mendengarnya," lanjut Siebold.

Nah, satu sisi mertua berhak untuk memberikan saran atas dasar pengetahuan yang dia miliki. Di sisi lain, menantu tidak harus melakukan semua hal yang disarankan mertua. Ini adalah contoh titik temu yang selalu bisa dikembagkan dalam interaksi menantu dan mertua.

Pada Saat Terjadi Konflik

Meski sudah berusaha menjaga diri, peluang terjadinya konflik menantu dan mertua tetap terbuka. Hal ini karena konflik adalah konsekuensi dari adanya interaksi antara satu orang dengan orang lainnya.

Ketika menantu dan mertua menyadari tengah berada dalam suasana konflik, hendaklah berusaha melakukan hal-hal berikut.

  • Mengembangkan Sifat Sabar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun