Kisah berikut sangat masyhur. Banyak disampaikan di berbagai forum, banyak ditulis dan disebar melalui media sosial. Sayang, rujukannya tidak jelas. Saya memasukkan kisah berikut sebagai jenis dongeng atau hikayat, yang bisa diambil hikmah dan pelajarannya.
Karena tujuannya adalah mengambil hikmah dan pelajaran, tak apa saya tulis ulang di sini. Untuk menulis ulang dongeng ini, saya merujuk kepada 5 (lima) blog. Isi kisah di lima blog tersebut sangat mirip, namun nama pelakunya berbeda-beda. Kesamaan dari kelima blog tersebut, sama-sama tidak menyebutkan rujukan kisah diambil dari mana.
Mari kita simak kembali dongeng berikut.
Pada sebuah kampung nan jauh dari keramaian kota, hiduplah seorang perempuan bersama ibu mertuanya. Ibu mertua sudah usia lanjut, dan sakit-sakitan.
Perempuan ini sangat membenci ibu mertua. Hampir setiap hari mereka terlibat konflik. Tidak ada yang mau mengalah di antara mereka berdua.
Karena merasa sudah tidak kuat lagi menghadapi ibu mertua, suatu hari ia mendatangi seorang tabib paling senior di daerah itu.
"Tabib, saya hendak minta tolong. Tapi jaga kerahasian diri saya", pintanya.
"Baiklah, apa maumu?" jawab Tabib.
"Tolong buatkan ramuan racun yang manjur, yang bisa mematikan ibu mertua saya. Tapi saya ingin dilakukan dengan cara yang halus, sehingga tak ada orang yang akan curiga kepada saya," ujar perempuan tersebut.
"Mudah saja itu. Tunggu sebentar," jawab Tabib.