Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dirawat Satu Bangsal dengan Mertua, Kayak Apa Rasanya?

21 Agustus 2021   21:08 Diperbarui: 21 Agustus 2021   21:06 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi kami saat terkena Covid berbeda-beda. Saya paling berat dibanding lima anggota keluarga lainnya. Saya bergejala panas tinggi. Sementara ibu saya mengalami batuk dan sesak nafas ringan. Istri saya hanya kehilangan penciuman. Anak, menantu dan cucu hanya gejala panas dua hari, yang segera reda setelah itu.

Saya diputuskan harus dibawa ke rumah sakit. Problem muncul, jika saya dirawat sendiri, istri merasa tidak tega. Namun jika ia ikut perawatan di rumah sakit menemani saya, bagaimana dengan penjagaan ibu mertua?

Satu Bangsal dengan Mertua

Akhirnya kami sepakat, melakukan perawatan di rumah sakit, bertiga. Negosiasi panjang dengan pihak rumah sakit, sampai akhirnya bisa dirawat di satu bangsal besar. Kami bertiga --saya, istri dan ibu mertua. Ketiganya positif Covid dengan gejala dan keparahan yang berbeda.

Selama sepekan kami bertiga dirawat bersama. Istri saya cenderung paling sehat, sehingga bisa mengurus keperluan kami berdua. Sebagai pasien Covid, kami benar-benar terisolasi di bangsal. Tidak boleh keluar ruang, tidak boleh ada yang datang.

Setiap hari berkali-kali perawat datang mengurus kami. Memberi obat, mengganti cairan infus, memasukkan antibiotik, memasang oksigen, memberi jatah makan, dan berbagai tindakan perawatan lainnya. Paling tidak, sehari lima kali petugas datang ke bangsal kami. Di luar hal-hal emergency.

Dari sini saya benar-benar merasakan pengorbanan luar biasa dari para tenaga kesehatan. Mereka beresiko sangat tinggi karena mengurus pasien Covid seperti kami. Mereka bertugas merawat pasien Covid, artinya mereka berinteraksi dengan pihak-pihak yang jelas-jelas menularkan virus. Namun demi tugas kemanusiaan, mereka rela melakukan.

Luar biasa, saya sangat mengapresiasi dan memberikan penghormatan sangat tinggi untuk para tenaga kesehatan kita. Mereka benar-benar berjuang dengan resiko nyawa. Semoga Allah berikan pahala besar dan berlipat atas perjuangan mereka.

Kembali kepada cerita kami bertiga. Satu bangsal dengan ibu mertua, bagaimana rasanya?

Berharap Pahala dan Keberkahan

Jika jenis menantu pertama diminta perawatan satu bangsal dengan mertua, pasti akan melarikan diri dari rumah sakit. Baginya, mertua jauh lebih berbahaya daripada virus corona. Mertua lebih mengerikan daripada Covid-9.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun