Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat untuk Menantu, Jangan Hanya Peduli Pasanganmu

21 Agustus 2021   10:35 Diperbarui: 21 Agustus 2021   10:45 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bustle.com/

Dalam kehidupan pernikahan, Anda tidak hanya menjalin ikatan cinta dan kasih sayang antara dua insan. Dunia akan sempit jika pernikahan hanyalah menjalin ikatan antara dua insan. Pernikahan harus dipahami sebagai projek pembangunan peradaban, yang merajut potensi banyak insan.

Ada tugas kemanusiaan untuk saling terhubung satu dengan yang lain, terlebih karena adanya ikatan pernikahan. Dua keluarga besar telah terajut, dua sistem keluarga telah terhubung, dan dengan cara itu hubungan kekerabatan menjadi semakin kuat terikat.

Terima Mertua Anda

Salah satu nasihat penting bagi para menantu adalah, terimalah mertua Anda. Dalam menikah, Anda tidak hanya peduli dengan suami atau istri Anda. Pernikahan membuat Anda harus mampu menerima mertua dan menghormatinya sebagaimana penghormatan Anda kepada orangtua.

Seberapa besar cinta dan kasih Anda kepada pasangan, tidak akan cukup menghadirkan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan. Bagaimana rasanya dimusuhi atau ditolak oleh mertua? Pasti sangat menyakitkan hati.

Untuk itu, sebagai menantu Anda harus mampu menerima mertua. Seperti apapun kondisinya, mereka adalah orangtua dari pasangan Anda. Mungkin mereka tidak berpendidikan, mungkin mereka tidak mapan, mungkin tak punya jabatan. Namun sebagai mertua, mereka sangat berhak untuk mendapatkan penerimaan dan pemuliaan.

Kasihi Mertua Anda

Bukan hanya sekedar menerima, Anda juga harus menumbuhkan cinta kasih kepada mertua. Ada teladan muia dari Nabi saw. Beliau sangat mencintai Aisyah, namun beliau juga mencintai ayah Aisyah.

Sahabat Amru bin Ash r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw, "Siapakah orang yang paling Anda cintai?"

"Aisyah," jawab beliau.

"Kalau dari kalangan lelaki?" tanya Amru.

"Ayah Aisyah," jawab beliau. (HR. Bukhari no. 4358)

Nabi saw dengan sangat tegas menunjuk status "Ayah Aisyah". Beliau tidak menyebut nama, Abubakar. Karena yang ingin beliau tunjukkan bukan saja sosok pribadi Abubakar. Namun status Abubakar sebagai ayah mertua beliau.

Mencintai Aisyah, artinya mencintai orangtua Aisyah. Begitulah teladan bagi para menantu. Jangan hanya menerima dan mencintai anak perempuannya, namun terima dan cintai orangtuanya.

Peduli Mertua Anda

Dalam kehidupan berumah tangga, Anda pasti sangat peduli dengan pasangan. Semua yang menjadi kerepotan pasangan, Anda rela membantu. Semua urusan pasangan, Anda mengerti dan peduli. Itulah corak hubungan yang harmonis dan romantis antara suami dan istri.

Namun itu tidak cukup. Sebagai menantu, Anda harus peduli mertua. Apa yang menjadi kesulitan mertua, Anda berusaha membantunya. Apa yang menjadi beban bagi mertua, Anda berusaha meringankannya. Ini adalah contoh kepedulian menantu kepada mertua.

Bentuk peduli bukan hanya memberi secara materi. Berkunjung, membawakan oleh-oleh kesukaan, mengobrol, mengajak jalan-jalan dan berkegiatan, adalah bentuk peduli. Anda care dengan kondisi kesehatannya. Anda care dengan kesejahteraan dan kebahagiaannya.

Berikan Bakti kepada Mertua Anda

Kewajiban anak adalah berbakti kepada kedua orangtua. Setelah menikah, ditambah satu kebaktian lagi, yaitu kepada mertua. Meskipun status mertua tidak sama seratus persen dengan orangtua, namun mertua adalah orangtua kedua bagi Anda.

Berikan bakti Anda kepada mertua, dalam bentuk interaksi yang penuh hormat. Bertutur kata santun, tidak membantah perkataannya, tidak menyakiti perasaannya, banyak mengalah atas kecerewetannya. Semua adab yang diwajibkan untuk orangtua, hendaknya Anda terapkan pula kepada mertua.

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik" (QS. Al-Isra' : 23).

Dalam ayat di atas ada larangan mengucapkan 'ah' kepada orangtua, larangan membentak orangtua dan perintah untuk bertutur kata dengan baik. Hendaknya adab ini juga Anda berlakukan terhadap mertua, karena mereka adalah orangtua pasangan Anda. Orangtua belahan jiwa Anda, yang wajib Anda berikan kebaktian dengan patut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun