"Kalau dari kalangan lelaki?" tanya Amru.
"Ayah Aisyah," jawab beliau. (HR. Bukhari no. 4358)
Nabi saw dengan sangat tegas menunjuk status "Ayah Aisyah". Beliau tidak menyebut nama, Abubakar. Karena yang ingin beliau tunjukkan bukan saja sosok pribadi Abubakar. Namun status Abubakar sebagai ayah mertua beliau.
Mencintai Aisyah, artinya mencintai orangtua Aisyah. Begitulah teladan bagi para menantu. Jangan hanya menerima dan mencintai anak perempuannya, namun terima dan cintai orangtuanya.
Peduli Mertua Anda
Dalam kehidupan berumah tangga, Anda pasti sangat peduli dengan pasangan. Semua yang menjadi kerepotan pasangan, Anda rela membantu. Semua urusan pasangan, Anda mengerti dan peduli. Itulah corak hubungan yang harmonis dan romantis antara suami dan istri.
Namun itu tidak cukup. Sebagai menantu, Anda harus peduli mertua. Apa yang menjadi kesulitan mertua, Anda berusaha membantunya. Apa yang menjadi beban bagi mertua, Anda berusaha meringankannya. Ini adalah contoh kepedulian menantu kepada mertua.
Bentuk peduli bukan hanya memberi secara materi. Berkunjung, membawakan oleh-oleh kesukaan, mengobrol, mengajak jalan-jalan dan berkegiatan, adalah bentuk peduli. Anda care dengan kondisi kesehatannya. Anda care dengan kesejahteraan dan kebahagiaannya.
Berikan Bakti kepada Mertua Anda
Kewajiban anak adalah berbakti kepada kedua orangtua. Setelah menikah, ditambah satu kebaktian lagi, yaitu kepada mertua. Meskipun status mertua tidak sama seratus persen dengan orangtua, namun mertua adalah orangtua kedua bagi Anda.
Berikan bakti Anda kepada mertua, dalam bentuk interaksi yang penuh hormat. Bertutur kata santun, tidak membantah perkataannya, tidak menyakiti perasaannya, banyak mengalah atas kecerewetannya. Semua adab yang diwajibkan untuk orangtua, hendaknya Anda terapkan pula kepada mertua.