Dimulai dari mertua, hendaknya introspeksi diri. Jangan memiliki sifat dan sikap yang memicu permusuhan dan kebencian menantu. Hendaknya selalu berusaha bersikap baik, tidak sombong, tidak pelit, tidak angkuh, tidak sok tahu.
Jika mertua memulai perbuatan baik, akan mudah dicontoh oleh menantu. Kebaikan itu memancarkan 'gelombang', yang akan mudah beresonansi dengan kebaikan lainnya. Menantu akan menangkap gelombang kebaikan mertua, dan beresonansi secara positif sehingga iapun merespon dengan kebaikan.
Jadi, jangan menunggu menantu. Semua dimulai dari mertua. Sebagai mertua tentu ingin mendapatkan perlakuan penuh penghormatan. Jika menantu datang, minimal dibawakan oleh-oleh buah cempedak. Bukan racun biawak.
Bahan Bacaan
Farid Assifa (Ed.), Kasus Mertua Tewas Diracun, Pelaku Mengaku Niatnya Meracun Suami, 8 Maret 2021,Â
Nanda Lusiana Saputri (Ed.), Sosok Menantu yang Racuni Mertua, Ternyata Kerap Menjelekkan Korban di Depan Tetangga, 9 Maret 2021,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI