Keberanian akan melahirkan sikap pemurah, tegas, mengekag hawa nafsu, menanggung penderitaan, penyantun, berpendirian teguh, menahan sikap kasar, berhati mulia, cinta kasih, dan lain sebagainya (hal 191).
Keberanian yang berlebihan, melahirkan sikap sombong, cepat marah, takabur dan ujub. Kurangnya keberanian menimbulkan rendah diri, sikap hina, penyesalan, kecil nyali, dan tidak mampu menuntut haknya yang wajib (hal 191).
Menjaga kehormatan diri menghasilkan hati yang pemurah, rasa malu, sikap sabar, pemaaf, syukur, sabar, wara', tolong menolong dan tidak tamak. Sikap berlebihan dalam menjaga kehormatan diri, dapat menghasilkan perilaku rakus, Â sedikit rasa malu, keji, boros, kikir, mencela diri, hasad, mengadu domba, merendahkan diri di hadapan orang kaya, meremehkan orang miskin, dan lain sebagainya (hal 191).
Barangsiapa yang berusaha menggabungkan kesempurnaan dari keempat pilar di atas, maka merekia berhak menempati derajat malaikat yang mulia. Barangsiapa tidak memiliki keempat pilar di atas, maka mereka tidak pantas menyandang status sebagai manusia (hal 191).
Masjid Al Ghozali Yogyakarta, 27 Mei 2021
Disarikan oleh Cahyadi Takariawan, dari buku karya Imam Al Ghazali, Ihya Ulumiddin, Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama, Jilid 4, Keajaiban Kalbu, Republika Penerbit, Jakarta, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H