Pandemi kapan berakhir? Tak seorangpun yang tahu. Yang sudah pasti adalah, saat ini kita masih berada dalam suasana pandemi. Entah sampai kapan.
Tahun baru 2021, tak perlu disambut dengan pesta pora dan apalagi hura-hura. Ini tahun prihatin bagi kita semua. Banyak masyarakat kecil yang terkena dampak, ekonomi mereka porak poranda. Jangan sakiti hati mereka dengan membakar kembang api dan ledakan petasan.
Kumpulkan saja uang Anda untuk membantu mereka yang sangat susah hidupnya gara-gara corona. Jika belum bisa membahagiakan mereka, minimal --jangan sakiti hatinya.
Membangun Harapan, Menyemai Kebahagiaan
Lelah hidup terdampak corona. Lebih baik kita gunakan waktu dan tenaga untuk membangun harapan dan menyemai kebahagiaan. Tahun 2020 berlalu, kita sambut 2021 dengan menjaga kewarasan.
Harapan, itulah yang membuat hidup kita lebih hidup. Harapan, itulah yang membuat kita mampu menjaga kewarasan. Harapan, itulah yang akan kehidupan kita di 2021menjadi lebih berwarna dan bertenaga.
Kebahagiaan, adalah kondisi yang bisa kita dapatkan dalam segala suasana. Dalam situasi apapun, kebahagiaan tetap bisa kita nikmati keberadaannya.
Bahkan, kebahagiaan itu bukan kondisi statis, melainkan kondisi dinamis. Bahagia itu bisa bertumbuh, apabila kita mengupayakannya. Pertumbuhan kebahagiaan disebut oleh Martin Seligman sebagai 'flourishing'.
Flourishing adalah keadaan seseorang yang menunjukkan perkembangan yang optimal dan fungsi-fungsi berjalan dengan sangat baik. Jika kita selalu mengupayakan proses flourishing, kebahagiaan kita makin bertambah pada 2021.
Ada lima aspek yang memberikan pertumbuhan bagi kebahagiaan, yakni Positive Emotion (emosi positif), Engagement (kelekatan), Relationship (relasi yang positif), Meaning (kemampuan memberi makna) dan Accomplishment (pencapaian/prestasi). Lima aspek ini disingkat dengan PERMA.
Saya ingin mengajak Anda merawat dan menumbuhkan kebahagiaan melalui prinsip PERMA.
- P - Positive emotion (emosi positif)Â
Menurut Seligman, positive emotion (emosi positif) dapat tercapai melalui dua sumber; yaitu pleasure (kenikmatan) dan gratification (kesenangan). Pleasure adalah hal-hal yang bersentuhan dengan fisik atau tubuh, seperti makan yang enak di saat lapar, atau tidur di saat lelah. Sementara gratification lebih berhubungan dengan intelektual dan kreativitas.Â
Manusia tak akan bahagia hanya dengan keterpenuhan makanan dan minuman. Bukan sekedar kuliner. Namun manusia memerlukan pemenuhan sisi intelektualitas dan kreativitas.
Banyak belajar, membaca, mengakses ilmu pengetahuan, disertai dengan menciptakan karya, akan menguatkan sisi emosi positif dalam kehidupan. Rancang resolusi positif untuk 2021, yang menggabungkan antara pleasure dan gratification. Penuhi kebutuhan dasar kehidupan, wujudkan karya kreatif dengan modal intelektual.
- E - Engagement (kelekatan)Â
Engagement adalah sebuah kondisi jiwa yang hanyut menyatu dalam sebuah aktivitas. Di saat seseorang melakukan sebuah aktivitas, maka seluruh perhatian baik fisik maupun psikis diarahkan secara totalitas terhadap aktivitas tersebut. Saya istilahkan sebagai 'larut'.
Jika Anda sedang bekerja, berkonsentrasilah untuk kerja Anda. Jangan memikirkan hal lain --seperti hobi, ataupun tugas-tugas rumah tangga yang belum selesai. Nikmati proses bekerja, sampai Anda larut dalam kenikmatan pekerjaan. Kebahagiaan Anda akan terus bertumbuh.
Sama juga dengan ketika Anda sedang shalat, berkonsentrasilah dalam melakukannya. Sampai larut dalam suasana ubudiyah. Shalatlah dengan khusyuk --jangan memikirkan hal-hal lain saat shalat.
Demikian pula ketika istirahat di rumah, lakukan dengan benar, sampai merasakan rehat yang sebenarnya. Kebahagiaan Anda akan terus tumbuh bersemi jika Anda mampu larut --tidak pecah konsentrasi, dalam menjalani kegiatan kehidupan.
- R - Relationship (hubungan positif)Â
Relationship atau lebih tepatnya positive relationship (hubungan positif) adalah kemampuan membangun relasi positif dengan orang lain. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu memerlukan orang lain. Tak akan bisa hidup sendiri, tak bisa bahagia hidup terpisah dari orang lain.
Tak akan ada kebahagiaan pada manusia yang menempuh hidup dengan mengisolasi diri dari hubungan sosial. Kita menjadi manusia, karena kita terhubung satu dengan yang lain. Jika mampu mengeliola hubungan positif dengan banyak kalangan, kebahagiaan Anda akan makin bertumbuh seiring waktu.
Kontak teman-teman lama Anda, untuk menyambung silaturahmi. Kontak saudara dan handai taulan. Dari sekian banyak hubungan sosial itu, pasti Anda akan mendapatkan inspirasi dan motivasi yang makin menumbuhkan harapan dan kebahagiaan.
- M - Meaning (kemampuan memberikan makna)Â
Dalam kehidupan, sering kali kita tidak bisa memilih peristiwa atau kejadian yang berlaku dalam diri kita atau di sekitar kita. Misalnya peristiwa pandemi Covid-19 saat ini, bukanlah pilihan kita, namun kita harus menghadapi. Jika kita mampu memberi makna atas pandemi yang tengah terjadi, kebahagiaan selalu kita dapatkan.
Berikan makna yang positif atas semua kondisi yang kita hadapi. Pandemi ini bagi saya adalah pernyataan cinta Allah bagi hamba-hamba yang beriman. Wabah corona adalah cara Allah membersihkan diri kita sebersih-bersihnya. Maka tak ada kekhawatiran berlebihan, namun juga tidak boleh bertindak gegabah dan sembarangan.
- A - Accomplishment (pencapaian/prestasi)Â
Pencapaian sebuah target berpengaruh terhadap kebahagian seseorang. Demikian pula kemampuan untuk mencapai prestasi tertentu, adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Jika tidak bisa menciptakan target-target besar, kita bisa menetapkan target-target kecil, bahkan harian.
Untuk merawat dan menumbuhkan kebahagiaan, saya mencanangkan target sederhana selama masa pandemi corona. Saya harus memproduksi minimal satu tulisan setiap hari, dan harus tayang di web. Maka saya bekerja keras dan bersungguh-sungguh mencapai target sederhana ini, di tengah berbagai aktivitas.
Bahagia, karena target tercapai. Ini sekaligus prestasi bagi saya. Sederhana, mendefinisikan target dan prestasi. Namun begitu berhasil mencapai, ini menambah kebahagiaan dalam diri saya.
Apalagi ketika di akhir 2020 ini, ada 7 buku baru yang saya terbitkan. Buku yang saya proses semenjak memasuki pandemi corona, sekitar Maret 2020. Tiga buku merupakan trilogi 'Merumahkan Cinta'. Tiga buku berikutnya, merupakan trilogi 'Menulis Semudah Bernapas'. Dan satu buku 'Happy Family' untuk kepentingan kelas online pembinaan keluarga.
Tujuh buku baru yang berhasil terbit dalam waktu 10 bulan. Ini sangat membahagiakan bagi saya.
Untuk 2021, harus semakin produktif dengan membuat target serta pencapaian. Inilah yang membuat kita selalu memiliki harapan, dan sekaligus menyemai kebahagiaan.
Selamat tinggal 2020, selamat datang 2021.
Bahan Bacaan
Martin Seligman, Flourish, A Visionary New Understanding of Happiness and Wellbeing, Atria Books, 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H