Jika memang itu prioritas Anda, maka Anda bisa menyusun langkah dan rencana nyata untuk mewujudkannya. Apa prioritas Anda? Jangan bingung, Anda memang harus memilih, dan harus tega untuk mengambil keputusan.
- Harus Ada yang Dikorbankan
Konsekuensi dari penetapan prioritas adalah, ada yang tak masuk daftar. Kadang ini menjadi menyakitkan. Harus ada yang dikorbankan, karena tidak semua keinginan kita bisa diwujudkan.
Inilah makna pesan bu Anna Kirana, "Jangan takut ketinggalan pada suatu bidang". Beliau memberikan contoh, di antara hal yang terpaksa harus beliau korbankan adalah hiburan. "Saya sama sekali tidak mengenal artis zaman sekarang, karena tidak sempat melihat TV atau media online. Itu bukan prioritas, maka harus saya korbankan", ujarnya.
Bu Anna juga menceritakan bahwa dirinya tidak memiliki suatu komunitas untuk 'bersenang-senang'. Misalnya, komunitas arisan atau sosialita, yang memiliki banyak agenda refreshing. Semua komunitas yang diikuti adalah dalam rangka tugas.
Jadi, Anda jangan malu jika suatu saat diajak bicara teman, dan tidak nyambung dengan pembicaraannya. Mungkin Anda akan ditertawakan atau dibully, karena dianggap tidak update. Tidak masalah, toh kita tidak harus tahu segala sesuatu.
Khusus untuk peserta Kelas Menulis Online (KMO) Alineaku, Kelas Emak Punya Karya (EPK) dan Kelas Bapak Punya Karya (BPK), jangan takut disebut ketinggalan di bidang lain. Jika Anda sudah memasukkan "menulis" sebagai aktivitas prioritas, tidak masalah jika Anda tidak piawai dalam hal-hal lain.
Anda tidak mungkin bisa aktif di semua komunitas. Jika Anda sudah memilih aktif di komunitas menulis, bisa jadi beberapa komunitas lainnya terpaksa dikorbankan. Andai Anda ingin masuk ke 100 komunitas, tentu Anda harus membuat prioritas, komunitas apa saja yang benar-benar Anda aktif di dalamnya. Yang lain hanya 'setor nama' karena tidak enak untuk meninggalkan.
- Belajar kepada Orang Lain
Poin ketiga, bu Anna menyarankan agar kita tidak malu dan tidak sungkan belajar kepada orang lain. Bu Anna menceritakan, dirinya datang kepada seorang perempuan sepuh yang sangat aktif di PKK Kota Jogja sejak masih muda. Beliau belajar kepada perempuan itu untuk menyerap ilmu dan pengalaman.
Poin ini sangat relevan, sesuai dengan teori self-improvement Dr. Tasha Eurich yang menyarankan kita semua untuk membuka diri terhadap feedback. Belajar tiada henti untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri.
Khusus untuk peserta Kelas Menulis Online (KMO) Alineaku, Kelas Emak Punya Karya (EPK) dan Kelas Bapak Punya Karya (BPK), mari terus belajar. Jangan malu untuk bertanya dan menimba ilmu dari orang lain --bahkan jika orang itu lebih yunior dibandingkan kita. Jangan merasa senior, sehingga merasa sudah baik sehingga tidak mau belajar.
Inilah manajemen diri yang relevan diterapkan oleh para pembelajar. Bagi Anda yang ingin sukses menjadi penulis --(1) tetapkan menulis sebagai prioritas (2) korbankan hal yang bukan prioritas (3) terus menerus belajar menulis.