Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumah Tangga Gersang, Apanya yang Hilang?

25 Maret 2020   15:09 Diperbarui: 25 Maret 2020   15:25 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : www.quotemaster.org

Komponen Ketiga, Gairah Kehangatan 

Komponen ketiga adalah passion. Jika  anda mencintai pasangan, semestinya anda selalu bergairah dan berhasrat bersamanya. Selalu bersemangat untuk mewujudkan impian bersama pasangan. Selalu antusias dan peduli terhadap pasangan.

Al Qur'an menyebut istri sebagai "harts" atau kebun yang siap diolah oleh petani. "Nisa'ukum hartsullakum fa'tu hartsakum anna syi'tum", datangilah istri kalian dari arah yang kalian inginkan (QS. Al-Baqarah: 223).

Suami istri layaknya petani yang selalu berhasrat dan bergairah untuk bercocok tanam serta menuai hasil panen. Bukan mentelantarkan kebun serta membiarkan tanpa perawatan. Mungkin petani tidak antusias saat diajak bicara tentang krisis global dunia, namun petani selalu antusias saat berbicara tentang tanaman dan lahannya. Begitulah semestinya suami istri, yang selalu memiliki hasrat, gairah dan antusias satu dengan yang lainnya.

Gejala Empty Love

Sekarang coba lakukan evaluasi. Mana yang kurang dari ketiga komponen itu, mana yang hilang, atau bahkan tidak ada dari awalnya. Pasangan suami istri bisa hidup berumah tangga sampai akhir hayat, hanya dengan bermodalkan komitmen semata-mata. Namun kehidupan mereka akan kosong, inilah yang disebut empty love. Mungkin, itu yang tengah terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka, yang merasa biasa dan datar saja.

Coba perkuat sisi intimacy dan passion, bisa jadi itu yang kurang, atau hilang, atau memang tidak ada dari awalnya. Bisa jadi dulu saat menikah dijodohkan oleh orangtua atau oleh sebuah biro perjodohan, sehingga belum ada kecocokan yang penuh sejak dari awalnya. Namun di tengah perjalanan berumah tangga, ketiga komponen itu bisa ditambah dan dipenuhi.

Bahan Bacaan

Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun