"Dalam 300 meter, lakukan putar balik".
Perhatikan, GPS tidak pernah menyalahkan kita, padahal jelas-jelas kita yang "salah" karena melanggar arahannya. Si embak GPS tidak pernah mengatakan;
"Ini semua gara-gara anda yang salah. Kalau saja anda mengikuti petunjuk saya dari tadi, tentu anda tidak akan tersesat".
"Anda selalu ngeyel, tidak nurut, maka rasakan sekarang anda tersesat. Tahu rasa loe".
Kehidupan berumah tangga, akan sangat tidak nyaman apabila isinya suasana saling menyalahkan antara suami dan istri. Mereka selalu merasa paling benar, dan selalu menyalahkan pasangan.Â
Setiap kali ada kondisi yang tidak sesuai harapan, dengan mudah suami menuding istri sebagai biang keladi, dan si istri pun menuduh suami sebagai penyebab keburukan terjadi.
"Kamu yang salah. Kalau kamu nurut pendapatku, tentu kita tidak akan seperti ini".
Belajarlah dari GPS. Yang dilakukan adalah selalu melihat ke depan, selalu berusaha memberikan alternatif, dan juga mencari solusi. Bukan menang sendiri, bukan menyalahkan orang lain. Mari pandu kehidupan keluarga seperti cara GPS. Namun ingat, pahami dan ilmui tujuan maupun jalan dengan benar, agar tidak menyesatkan.
Selamat menunaikan kegiatan rutin paska lebaran.
Mertosanan Kulon, 6 Syawal 1440 H