Dalam kehidupan berumah tangga, salah satu kunci keharmonisan, kebahagiaan dan keutuhan adalah saling mengerti dan saling memahami, untuk kemudian bisa saling menyesuaikan diri dan saling memberikan dukungan terbaik untuk pasangan. Laki-laki dan perempuan setelah menikah, harus selalu membuka diri untuk belajar, agar saling mengenali diri dan pasangannya.Â
Karakter atau kepribadian suami dan istri bisa saja mirip dan berdekatan, namun bisa juga sangat jauh berbeda. Perbedaan ini tidak menjadi masalah salama berhasil saling mengerti dan saling memahami.
Ada sangat banyak faktor yang memungkinkan suami dan istri memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda, bahkan mungkin sangat jauh berbeda.Â
Paling tidak, ada beberapa titik kepribadian manusia berikut ini, yang memungkinkan suami dan istri memiliki karakter yang tidak sama di sepanjang kehidupan berumah tangga.
Pertama, Karakter Personal
Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan, bisa memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Jika kita meyakini bahwa setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, ini menandakan adanya sesuatu yang orisinil pemberian Allah.Â
Maka lihatlah betapa banyak tipe dan corak karakter manusia yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dari berbagai kajian tentang tipe kepribadian manusia, yang populer adalah empat jenis kepribadian manusia yang konon dicetuskan oleh Hippocrates dan dikembangkan oleh Galen Claudius.
Florence Littauer dalam bukunya "Personality Plus" mempopulerkan dan menjelaskan empat jenis kepribadian manusia tersebut. Yang pertama adalah kepribadian Plegmatis, yaitu seorang yang memiliki jiwa sabar, tenang, cinta damai, dan mudah bergaul.Â
Kedua adalah Melankolis, yaitu seorang yang memiliki tuntutan sempurna, analis, perencana, sekaligus perasa. Ketiga adalah Sanguinis, yaitu seorang yang memiliki jiwa populer, cenderung heboh, suka narsis, dan tampak periang. Keempat adalah Koleris, yaitu pribadi yang kuat, pengatur, suka mempimpin, dan selalu optimis.
Silakan mendalami lebih lanjut, jika ingin penjelasan lengkap langsung baca buku Florence Littauer berjudul Personality Plus. Namun jika hanya ingin mengerti ringkasannya saja, silakan simak tulisan dua sahabat Kompasioner berikut ini, atau yang berikut ini.Â