Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Bahasa Cinta Pasangan yang Paling Dominan

27 Agustus 2018   13:34 Diperbarui: 27 Agustus 2018   13:38 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa postingan terdahulu sudah saya sampaikan tentang konsep lima bahasa cinta. Pada postingan kali ini, akan saya sampaikan tentang "bahasa cinta dominan" yang harus kita temukan dari pasangan. 

Pada dasarnya setiap manusia senang dengan lima jenis bahasa cinta yang sudah kita bahas dalam postingan sebelumnya. Namun biasanya ada bahasa cinta yang dominan dalam dirinya. Mungkin satu jenis, mungkin pula lebih dari satu, gabungan dari dua atau tiga tipe bahasa cinta. Tapi ada yang paling dominan.

Nah, dengan memahami bahasa cinta yang dominan dari pasangan, maka anda bisa mencintainya sebagaimana ia ingin dicintai---bukan sebagaimana yang ingin anda lakukan untuk mencintainya. Ini hal yang sangat berbeda. Jika anda tidak mengetahui bahasa cinta pasangan yang dominan, maka anda mengekspresikan cnta dengan cara yang anda inginkan, atau dengan cara yang anda ketahui dan anda kenal selama ini. Walau anda sudah menunjukkan cinta, namun cara yang anda lakukan itu tidak ia kenal, karena bukan tipe bahasa cintanya.

Jika anda dapat memahami bahasa cinta dominan anda sendiri, dan memahami bahasa cinta dominan pasangan, maka anda dapat mengungkapkan rasa cinta kepada pasangan dengan lebih baik; dan membuatnya mengerti akan besarnya rasa cinta anda. Yang perlu anda lakukan adalah mengungkapkan cinta kepada pasangan dengan menggunakan bahasa cinta dominan dia, bukan dengan bahasa cinta dominan anda. Bahasa cinta dominan dia itu adalah bahasa cinta yang paling dia mengerti, yang dengannya ia merasa anda benar-benar mencintainya.

Pasangan Berbeda Bahasa Cinta

Saya kembali mengajak anda untuk melihat contoh sepasang suami istri yang memiliki memiliki bahasa cinta berbeda. Sebut saja, suami bernama Bagus dan istri bernama Ayu. Pasangan muda usia ini sering dihinggapi masalah, lantaran Ayu menuduh Bagus tidak mencintainya. 

Tuduhan ini muncul karena selama ini Bagus tidak pernah menyatakan kalimat yang menunjukkan perasaan cinta. Ayu sangat ingin mendengar kata-kata romantis dari Bagus, seperti 'I love you', atau 'aku sayang kamu' atau 'aku kangen banget' atau 'aku sangat bahagia hidup bersamamu' dan yang semacam itu. Sayang sekali, Bagus tidak pernah mengucapkannya.

Bagi Ayu, kalimat-kalimat romantis itu sangat ditunggu-tunggu. Bagi Ayu, begitulah seharusnya suami istri, sebagaimana yang sering ia lihat di film-film roman atau ia baca di novel percintaan. Maka ketika Bagus tidak pernah mengucapkannya, Ayu menganggap Bagus tidak sungguh-sungguh mencintainya. "Kamu bahkan tidak pernah mengatakan bahwa kamu mencintai aku", ujar Ayu. Sangat jauh kondisi keluarga yang saat ini dirasakan Ayu, dengan bayangan keindahan serta kebahagiaan sebuah keluarga. Menurut Ayu, keinginannya itu sangat wajar dan tidak berlebihan.

Tentu saja Bagus mencintai Ayu, dan ia tidak terima jika dikatakan tidak mencintai Ayu hanya karena tidak mengucapkannya. "Apakah rasa cinta harus diungkapkan dengan kata-kata? Aku bahkan sudah membuktikan lewat tindakan nyata. Bukan saja dengan kata-kata", jawab Bagus. 

"Aku memang tidak pandai menyusun kata-kata romantis, tetapi aku selalu ingat hari ulang tahunmu dan selalu ada hadiah istimewa untuk merayakannya. Aku selalu ingat hari pernikahan kita dan pasti kita merayakan dengan tamasya keluar kota", ungkap Bagus.

"Bagaimana aku bisa mengerti cintamu, jika kamu tidak pernah mengatakannya kepadaku" sanggah Ayu.

"Kita ini bukan orang pacaran, Ayu. Kita ini suami istri. Untuk apa aku mengatakan kata cinta? Kamu kan bisa melihat sendiri bagaimana aku mencintaimu selama ini," jawab Bagus tidak mau mengalah.

"Kamu kan juga sangat jarang membuatkan teh untukku. Bahkan lebih sering aku harus membuatnya sendiri", sekarang gantian Bagus yang menyerang Ayu. "Coba kamu tanya ke tetangga, adakah istri yang tidak pernah membuatkan teh untuk suami? Pasti hanya kamu saja", lanjut Bagus.

"Tapi aku kan setiap hari menyatakan cintaku kepadamu. Kamu ingat kan, tiap kamu berangkat kerja aku selalu mengucapkan I love you. Kamu? Tidak pernah melakukan itu kepadaku", sanggah Ayu.

Cintai Pasangan Sebagaimana yang Ia Inginkan

Pertengkaran demi pertengkaran kerap melanda kehidupan mereka, dan mereka tidak mengetahui mengapa selalu ada pertengkaran padahal mereka saling mencinta. Itulah pertengkaran yang terjadi apabila saling tidak mengetahui tipe bahasa cinta dominan dari pasangan. Bagus tidak tahu, bahwa bahasa cinta Ayu yang dominan adalah kata-kata afirmasi, sebagaimana Ayu tidak tahu bahwa bahasa cinta Bagus adalah pelayanan. Masing-masing dari mereka menyatakan cinta dengan cara dan pikiran mereka sendiri, bukan dengan cara yang diinginkan oleh pasangan.

Andai Bagus mengetahui bahwa bahasa cinta Ayu adalah kata-kata afirmasi, maka ia menjadi mengerti bahwa yang perlu sering ia lakukan adalah mengucapkan kata-kata mesra dan pujian untuk Ayu. Bagus harus belajar mengucapkan "I love you, aku sayang kamu, aku rindu kamu, kamu sangat berarti bagiku, kamu cantik sekali hari ini, aku bangga menjadi suamimu", bahkan perlu menghafal puisi-puisi romantis Sapardi Djoko Damono. Ternyata Bagus menggelontori Ayu dengan banyak hadiah. Setiap ada momentum istimewa, selalu ada perayaan dan hadiah. Padahal hadiah yang diberikan Bagus termasuk berharga mahal.

Sebaliknya, jika Ayu mengerti bahwa bahasa cinta Bagus adalah pelayanan, maka ia tidak akan terlalu memaksa Bagus untuk menyatakan cinta lewat kata-kata verbal. Ayu justru akan lebih banyak memberikan pelayanan kepada Bagus, dengan membuatkan teh, menyiapkan sarapan, dan berbagai bentuk pelayanan lainnya. Tidak banyak manfaatnya bagi Ayu untuk mengucapkan kata I love you setiap hari kepada Bagus, karena tipe bahasa cintanya bukan kata-kata afirmasi. Membuatkan teh akan lebih diterima oleh Bagus sebagai tanda cinta, sementara kata-kata I love you hanya ditiangkap sebagai basa-basi saja.

Ini sangat berbeda dengan keluarga Gagah dan Indah. Setiap hari Gagah mengucapkan kata-kata cinta, membuat dan mengirim puisi cinta, serta gelontoran ucapan pujian untuk Indah sang istri. "Kamu perempuan tercantik yang pernah aku temui di muka bumi ini. Beruntung aku memilikimu. Aku sangat bangga menjadi suamimu", kata-kata seperti ini rutin diungkapkan Gagah kepada Indah. Berapa puluh puisi ia tulis dan ia kirim untuk sang istri selama ini. Namun itu semua tidak membuat Indah merasa heppy.

"Aku gak suka kamu ngegombal kayak gitu tiap hari. Lebih baik kamu bantu aku membersihkan dapur dan mengepel lantai, daripada kamu baca puisi dan deklamasi tiap hari", ujar Indah.

Tentu Gagah tersinggung dikatakan ngegombal. Ia benar-benar mempraktekkan romantisme cinta dalam keluarga, sebagaimana film-film atau novel percintaan, dengan harapan bisa membahagiakan Indah. Sayangnya Gagah tidak tahu, bahwa bahasa cinta yang dominan pada diri Indah bukanlah kata-kata afirmasi, tetapi yang dominan adalah pelayanan. 

Maka Indah merasa dicintai apabila Gagah rajin membantu dirinya menyelesaikan berbagai tugas-tugas kerumahtanggaan. Puisi dan kata-kata cinta tidak membuat pekerjaan rumah tangga cepat selesai. Maka Indah justru merasa sebal oleh perbuatan Gagah yang cuma pandai bicara namun tidak mengerti tanggang jawab dalam keluarga.

Nah, semoga anda semakin paham maksud bahasa cinta dominan. Anda harus menemukan bahasa cinta dominan pasangan, agar bisa mengekspresikan cinta seperti yang ia inginkan. Bukan mencintai pasangan dengan cara yang anda ingin lakukan. Dengan mengerti bahasa cinta dominan pasangan, tindakan dan ekspresi cinta anda akan tepat sasaran. Ia akan mengerti betapa besar cinta anda kepada dirinya.

Bahan Bacaan

Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun